Esposin, WONOGIRI -- Kaum boro alias perantau di Kabupaten Wonogiri mengaku lega dengan kebijakan pemerintah pusat yang memperbolehkan mudik saat momentum Lebaran 2022. Sepanjang pandemi Covid-19, sebagian besar kaum boro Wonogiri memilih tidak mudik alias tetap tinggal di tanah perantauan.
Ketua Paguyuban Paseduluran Muda-Mudi Wonogiri (Pandowo), Arrahman Yuli Hananto mengatakan, selama tiga tahun belakangan ini banyak perantau asal Wonogiri yang tidak bisa mudik. Salah satu penyebab tak dapat pulangnya kaum boro Wonogiri mudik, yakni pembatasan waktu libur yang bekerja di perusahaan.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
"Kalau sekarang ini ada kesempatan untuk mudik sebenarnya jadi kabar baik. Tapi saya rasa juga masih tergantung dengan pekerjaannya bagaimana? Kalau waktu liburnya masih 3-4 hari seperti tahun lalu ya eman. Khususnya buat pekerja di perusahaan, sampai sekarang mereka masih belum memastikan bisa mudik apa enggak tahun ini," kata Yuli saat dihubungi Esposin, Jumat (25/3/2022).
Baca Juga: Larangan Mudik Berakhir, Hampir 10.000 Pemudik Tiba di Wonogiri
Yuli mengatakan kaum boro yang bekerja di perusahaan berbeda dengan kaum boro yang bekerja sebagai pedagang. Bagi para pedagang dinilai lebih banyak memiliki peluang mudik. Di samping itu, terdapat kaum boro yang memilih pulang kampung di luar arus mudik maupun arus balik.
"Kami juga mengelola mudik gratis [amanah dari Pemkab Wonogiri di bawah pimpinan bupati Joko Sutopo]. Dua tahun selama pandemi Covid-19 ditiadakan. Kemarin itu juga masih ada yang tanya, mudik gratis diadakan atau tidak [melalui call center paguyuban]," katanya.