Esposin, SRAGEN -- Kasus pencurian motor listrik penggerak pompa kembali terjadi di wilayah hukum Polsek Tanon, Sragen. Kasus pencurian motor pompa kali ketiga terjadi di rumah pompa PWS 105 Dukuh Dadapan, Desa Padas, Kecamatan Tanon, Jumat (5/1/2024). Dua kasus sebelumnya terjadi di rumah pompa PWS Desa Pengkol dan Desa Gawan.
Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kapolsek Tanon, AKP Primadhana Bayu Kuncoro, mengatakan pencurian itu diketahui pada Jumat, pukul 06.00 WIB. Adalah Bayan Desa Padas, Muhammad Arief, yang melaporkan kasus tersebut ke Polsek Tanon.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Motor listrik yang yang hilang, ujar dia, dimanfaatkan Kelompok Tani Ngudi Rejeki PWS 105 Dadapan untuk menggerakkan pompa air yang mengairi persawahan.
Hilangnya motor pompa itu diketahui salah seorang warga pada pukul 06.00 WIB yang melihat gerbang rumah pompa PWS 105 sudah rusak dan terbuka. Kejadian itu lantas dilaporkan kepada Bayan Desa Padas sebelum diteruskan ke polisi.
“Bayan mengecek ke lokasi dan ternyata benar gerbang pintu rusak dan pintu rumah motor pompa yang semula digembok sudah terbuka. Gembok masih ditempatnya tetapi dudukan sudah patah. motor pompa juga hilang. Atas kejadian itu Bayan menghubungi pengawas sumur rumah pompa dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo [BBWSBS],” jelas Bayu saat dihubungi Esposin, Senin (8/1/2024).
Pihak BBWSBS kemudian langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Tanon. Akibat kejadian itu BBWSBS mengalami kerugian Rp40 juta. Motor pompa itu tergolong anyar, karena baru kali pertama dinyalakan saat pengetesan mesin sejak serah terima barang tiga tahun lalu.
“Padahal pada malam harinya terlihat gerbang rumah pompa itu masih utuh saat warga patroli malam hari. Sampai sekarang siapa pengurus dan pengelola rumah pompa PWS 105 itu belum ada kejelasan,” sambung Kapolsek.
Ia mengungkapkan kasus pencurian motor pompa di Desa Padas ini merupakan kasus kali ketiga di Tanon karena sebelumnya juga terjadi di wilayah Desa Pengkol dan Desa Gawan. Hingga kini, polisi masih menyelidiki siapa pelaku, termasuk kemungkinan adanya kesamaan pelaku pada tiga kasus tersebut.
“Kepada pengelola dan masyarakat sekitar diminta ikut mengawasi keamanan rumah PWS itu agar tidak terulang kejadian serupa. Apabila ada kecurigaan supaya segera menyampaikan kepada aparat kepolisian,” jelasnya.