SOLO -- Penyakit demam berdarah (DB) menimpa 68 warga di Kota Solo. Sedangkan dua di antaranya diketahui meninggal dunia. Kendati demikian, kasus tersebut belum termasuk kejadian luar biasa (KLB). Hal itu dinyatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, kepada wartawan, Selasa (7/5/2013).
“Saat ini memang ada 68 warga Solo yang positif terkena DB. Sementara yang meninggal dunia ada dua orang. Data itu kami peroleh berdasarkan laporan dari puskesmas maupun pihak rumah sakit. Yang jelas ini belum termasuk KLB, semoga jangan,” jelas dia.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Adanya laporan puluhan warga yang terkena DB, pihaknya tidak tinggal diam dengan melakukan berbagai pencegahan. Antara lain dengan fogging, pemberitasan sarang nyamuk (PSN) massal. Pencegahan sangat penting agar jentik-jentik nyamuk yang berada di rumah warga hilang semua.
“Fogging tak ada gunanya jika warga tidak berubah dalam memratekkan pola hidup sehat. Yang terpenting adalah perilaku hidup sehat. Kami terus memberikan himbauan kepada masyarakat,” papar Siti.
Penanganan DB menurut perempuan yang akrab Bu Ning itu semestinya melibatkan stakeholder dan pihak-pihak terkait. Ning menyebut peran dinas terkait yakni Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas P3AKB), pihak kelurahan, RW dan sampai RT. Kerena kan DKK sebagai pelayanan kesehatan.
“Jadi semua sektor dan wilayah itu turun berpartisipasi. Sehingga warga benar-benar bisa menjalankan PNS secara baik untuk mengantisipasi penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini,” imbuh dia.