Esposin, KARANGANYAR--Wilayah Kabupaten Karanganyar menjadi incaran investor industri rokok skala besar. Selepas PT Attin Sigaret Indonesia mendirikan pabrik rokok Sampoerna Tbk di Jetis Kecamatan Jaten, kini pabrik rokok sigaret kretek tangan (SKT) didirikan PT Djarum di Gondangrejo.
Pendirian pabrik rokok ini menggantikan tsunami PHK yang tengah melanda industri tekstil setelah pandemi Covid-19. Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar Timotius Suryadi mengatakan pendirian pabrik rokok SKT PT Djarum di Gondangrejo merekrut 500 hingga 1.000 orang tenaga kerja.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
"Sekarang sudah merekrut 500 orang. Nanti tambah lagi 500 orang," kata Timotius ketika dijumpai di rumah dinas bupati pada Selasa (6/8/2024).
Timotius telah menemui manajemen PT Djarum dan mengapresiasi kehadiran investor tersebut di Karanganyar. Menurutnya kehadiran investor memberikan dampak positif bagi Kabupaten Karanganyar. Selain pertumbuhan ekonomi juga mengurangi angka pengangguran di tengah tsunami PHK di industri tekstil.
"Industri rokok menggantikan tekstil yang sunset [tenggelam]," katanya.
Sebagaimana diketahui, perusahaan tekstil di Karanganyar dihantam badai tsunami PHK terhadap karyawannya. Timotius menilai keberadaan industri rokok ini bisa menggantikan pabrik tekstil di Karanganyar. Terutama eks karyawan pabrik tekstil bisa memiliki kesempatan bekerja di pabrik rokok. Selain PT Djarum, sebelumnya juga berdiri pabrik rokok Sampoerna di Jetis, Jaten. Pabrik tersebut bahkan merekrut 1.500 tenaga kerja.
"Investasi pabrik rokok tentu akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Karanganyar. Saat ini angka pertumbuhan ekonomi sudah menyentuh 5 persen. Standar kemiskinan meningkat," katanya.
Timotius mengatakan beberapa wilayah di Karanganyar menjadi incaran investor di bidang industri, seperti di Kebakkramat, Jaten dan Gondangrejo. Wilayah tersebut berada dekat dengan akses jalan tol. Sehingga mempermudah pengiriman barang ke berbagai wilayah. Timotius optimistis pertumbuhan investasi di Karanganyar menembus Rp5 triliun di tahun ini.
"Sekarang nilai investasi sampai semester I tahun ini sudah mencapai Rp2 triliun lebih. Mudah-mudahan sampai akhir tahun nanti menyentuh Rp5 triliun," katanya.
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karanganyar Heru Joko Sulistiyo mengatakan Karanganyar menjadi pilihan tepat untuk berinvestasi. Selain kemudahan perizinan dan kepastian hukum, juga sarana prasarana yang mendukung. Ada jalan tol, Karanganyar juga menjadi daerah wisata jadi tidak salah berinvestasi di Karanganyar.
Dia mengatakan kran investasi terus dibuka Pemkab Karanganyar. Tak sedikit investor yang melirik untuk berinvestasi di Kabupaten Karanganyar. Ada lima investor baru masing-masing PT Yuppy Indo Jelly Gum di Kebakkramat (produk makanan kembang gula), PT Attin Sigaret di Jetis Kecamatan Jaten (industri sigaret rokok), PT Djarum di Gondangrejo (industri sigaret rokok), PT Porto sejahtera (produk alas kaki) di Kemiri Kecamatan Kebakkramat dan rencana pengembangan di Kedungjeruk Kecamatan Mojogedang, serta PT Inpire Way Indonesia produksi tas atau alas kaki di Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu.
Masuknya investasi di Karanganyar mampu menyerap 65.507 tenaga kerja, dengan perincian dari UMK sebanyak 40.103 tenaga kerja dan non-UMK 25.303 tenaga kerja.
DPMTSP Karanganyar akan terus bekerja keras dan meningkatkan pelayanan untuk menarik investor dalam maupun luar negeri agar berinvestasi di Karanganyar. Ada beberapa upaya yang dilakukan di antaranya mempermudah pengurusan perizinan bagi calon investor serta proaktif dalam pelayanan.
Selain itu, Pemkab berupaya terus meningkatkan komitmen untuk mendukung masuknya investasi ke Karanganyar dengan adanya kepastian hukum, kemudahan dalam proses perizinan, fasilitasi pengusaha yang mengalami hambatan dalam pengurusan perizinan, dukungan dan sinergitas berbagai OPD, serta potensi Karanganyar yang mendukung baik sarpras, sektor wisata, pertanian, perdagangan, dan industri.
Berikut ini realisasi investasi di Kabupaten Karanganyar:
1. Tahun 2020 dengan nilai investasi Rp2,033 triliun
2. Tahun 2021 dengan nilai investasi Rp3,217 triliun
3. Tahun 2022 dengan nilai investasi Rp4,091 triliun
4. Tahun 2023 dengan nilai investasi Rp5,202 triliun
Top 5 Investasi Per Sektor Tahun 2023
1. Industri Tekstil (17,45%) senilai Rp907.949.161.709
2. Industri Kimia dan Farmasi (11,33%) senilai Rp589.629.668.493
3. Industri Makanan (10,81%) senilai Rp562.449.272.370
4. Perdagangan dan Reparasi (10,44%) senilai Rp543.332.777.683
5. Transportasi Gudang dan Telekomunikasi (9,83%) senilai Rp511.492.672.868
Sumber: DPMTSP Karanganyar (isw)