Karanganyar (Esposin) - Kabupaten Karanganyar masih kekurangan tenaga guru, terutama guru SD dan SMK. Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar belum akan menambah tenaga pengajar. Penyebab kurangnya tenaga pengajar itu karena banyak guru yang sudah harus pensiun.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Jika hal ini dibiarkan terjadi, lanjutnya, maka dikhawatirkan akan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. Sebab tenaga yang seharusnya dikerahkan untuk mengajar, tidak seimbang dengan siswa yang harus diajar.
Sedangkan untuk jenjang SMK negeri di Karanganyar, masih kekurangan guru produktif. Guru SMK produktif yakni guru yang mengajar pada sebuah jurusan di SMK, sesuai dengan latar belakang kompetensi yang dimiliki guru tersebut. Kekurangan guru produktif itu terjadi hampir merata di seluruh SMK negeri di Kabupaten Karanganyar. Misalnya, jurusan Tata Boga di sebuah SMK seharusnya diampu oleh guru yang memiliki kompetensi di bidang Tata Boga juga. Namun pada kenyataannya sejumlah SMK di Karanganyar tidak demikian. Total ada lima SMK yang ada di Karanganyar, yakni SMKN 1 Karanganyar, SMKN 2 Karanganyar, SMK Jenawi, SMK Jumantono dan SMK Jatiyoso. “Rata-rata kasusnya sama, yakni masih kekurangan guru produktif,” ungkapnya.
Kendati demikian, Sri Suranto yang juga Plt Sekda Karanganyar itu menilai, tahun ini belum akan menambah tenaga pengajar, sebab ada moratorium tiga menteri yang mengamanatkan untuk tidak menggelar penambahan tenaga PNS terlebih dahulu, hingga 2012. Penambahan guru, kata dia, baru akan dilaksanakan pada tahun mendatang.
Sebagai langkah agar proses belajar mengajar di sekolah tidak terganggu, hal itu diserahkan kepada pihak sekolah masing-masing. Biasanya, pihak sekolah akan menambah tenaga kontrak guna menambal kekurangan guru itu.
fas