Esposin, SOLO – Puluhan pemuda merusak kantor sekretariat Barisan Muda Indonesia (BMI) di Jl. Popda No. 2, Nusukan, Banjarsari, Minggu (11/1/2015) pukul 04.30 WIB. Denny Nur Cahyanto alias Dencis selaku ketua organisasi yang dulu dikenal sebagai Dewan Muda Complex (DMC) Solo itu bereaksi keras. Lalu, bagaimana sikap polisi setelah kantor BMI Solo dirusak?
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Seperti diberitakan Esposin, tak ada korban jiwa dalam kala kantor BMI Solo dirusak. Meski demikian, kaca pintu utama di kantor yang dulu juga menjadi markas DMC Solo itu pecah berantakan. Polisi telah memasang garis polisi setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Minggu pagi, namun hingga berita ini diturunkan, belum diketahui motif perusakan batu terhadap kantor BMI itu.
Menanggapi insiden kantor BMI Solo dirusak itu, Dencis menyatakan hanya akan menahan diri—beserta para anggotanya—jika polisi bertindak tegas memproses secara hukum pelakunya. Apabila polisi tak bertindak memuaskan hati terkait kasus perusakan kantor yang dulu juga merupakan kantor DMC, ia menyatakan akan beraksi sendiri.
Diusut Satreskrim Jajaran Satreksrim Polresta Solo kini memang tengah mengusut insiden kantor BMI Solo dirusak itu. Informasi yang dihimpun dari internal aparat keamanan itu, polisi telah memeriksa beberapa saksi dan puluhan orang yang diduga melakukan aksi pelemparan.
“Masih dilakukan penyelidikan. Nanti, tunggu gelar perkara terlebih dahulu,” kata Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Guntur Saputra, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah.
Berdasarkan catatan Esposin, bukan sekali ini kantor BMI Solo dirusak. Beberapa waktu lalu, eks kantor DMC Solo itu juga pernah dirusak sekelompok orang yang diduga dari perguruan silat tertentu.