Esposin, SRAGEN -- Seniman campursari Sragenan, S. Harsono, meninggal dunia di ICU RSUD dr. Moewardi Solo karena menderita penyakit komplikasi, Jumat (21/10/2016) sore.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Seniman kondang asal Dukuh Pedaan RT 005, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Sragen itu dikenal para produser dan seniman campursari lewat studio mini berukuran 5 meter x 9 meter.
Di juga dikenal sebagai komponis atau penggubah lagu. Salah satu gubahannya yang terkenal yakni Aduh Segere dan Aja Ngalamun yang sempat populer pada 1984.
Para seniman populer seperti Didi Kempot, Sholeh Akbar, Sunyahni, Endah Saraswati, dan para seniman lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur mengenal sosok ayahanda Diyah Arum, 32.
Pemilik Studio Ngisor Pring itu sudah menciptakan ratusan lagu campursari, seperti Aduh Segere dan Aja Ngalamun. Dua lagu itu sempat tenar pada 1984.
“Bapak memang sering sakit-sakitan. Beliau sempat dirawat di RSI Amal Sehat Sragen selama sepekan. Karena tidak ada perkembangan, Bapak dirujuk ke RSUD dr. Moewardi pada Selasa (18/10) pagi. Dan akhirnya Bapak mengembuskan nafas terakhir pada Asar tadi,” kata Diyah Arum, anak semata wayang Harsono, saat dihubungi Esposin, Jumat (21/10) malam.
Diyah menyampaikan diagnosis dokter pada awalnya lambung kronis tetapi sejak masuk di RSUD dr. Moewardi sudah komplikasi. Selama sakit, Harsono lebih banyak ditunggui istrinya tercinta, Tri Suwati.
“Jenazah sudah tiba di rumah duka pada pukul 17.30 WIB. Rencana jenazah akan dimakamkan besok pada pukul 11.00 WIB,” ujarnya.