Esposin, SOLO—Keluarga besar PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo berduka. Kader senior partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut, Joko Santoso atau Joko Lintrik, meninggal dunia, Kamis (16/5/2024) siang.
Berdasarkan lelayu yang diterima Esposin, Joko Lintrik mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit (RS) Brayat Minulya Solo pukul 10.30 WIB. Jenazah Joko dimakamkan sekitar pukul 16.00 WIB di TPU Bonoloyo.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Joko Lintrik meninggalkan tiga putra, yaitu Caesar Setiawan-Ega Ratnasari, Rosiana Rose, dan Mikayla Azaira Adhisty. Joko adalah Ketua PAC PDIP Banjarsari yang mempunyai sejarah panjang pengabdian kepada partai.
Sekretaris PAC PDIP Banjarsari, Roy Saputro, menyebut Joko Lintrik sudah lebih dari 25 tahun mengabdi untuk PDIP. “Tadi pagi beliau terkena serangan jantung, coba dilarikan ke RS, tapi sudah tidak tertolong,” ungkap dia.
Roy bersaksi Joko Lintrik adalah sosok yang baik dan suka menolong. Setiap ada orang yang membutuhkan bantuan, menurut dia, Joko akan dengan senang hati menolong. “Pak Joko ringan tangan, suka membantu,” tutur dia.
Sebagai kader partai, menurut Roy, Joko merupakan orang yang militan dan sangat loyal. Joko juga dinilai sebagai figur yang mau membantu kader-kader muda partai belajar menjadi kader yang militan dan loyal kepada partai.
Senada disampaikan Bendahara PAC PDIP Banjarsari, Giyatno. Dia merasa sangat kehilangan dengan kepergian Joko. “Saya sangat dekat dengan Pak Joko. Saya sempat memandikan jenazah beliau tadi,” ujar dia.
Di mata Giyat, panggilan akrabnya, Joko adalah sosok yang tegas sekaligus hangat dan pandai bergaul. Pengalaman hidup membuat Joko mampu menjadi figur yang mengayomi, humble, dan momong kader-kader muda.
“Canda tawa Pak Joko selalu berhasil membawa ke suasana yang hangat dan cair. Selamat jalan Pak Joko, semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan,” harap dia.