Esposin, KARANGANYAR -- Jumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi masyarakat (Ormas) di Kabupaten Karanganyar yang tercatat di Bakesbangpol Karanganyar mencapai 285 unit. Bupati Karanganyar berharap LSM dan ormas tersebut bisa bersinergi dengan pemerintah meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
"Yang tercatat di Kemenkumham itu 285 ormas dan LSM se-Kabupaten Karanganyar. Data kami ya yang sudah tercatat. Kalau tidak ada dasar [tercatat di Kemenkumham] ya enggak masuk. Setelah itu datang ke Kesbangpol mencatatkan," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Karanganyar, Bambang Sutarmanto, Senin (30/11/2020).
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Bambang mengaku dari jumlah LSM dan ormas sebanyak itu, berapa yang masih aktif. "Mungkin sudah ada yang izinnya kedaluwarsa. Makanya kan dari ratusan itu ada yang masih aktif, tetapi ada juga yang sudah tidak aktif. Salah satu cara memantaunya lewat pengajuan proposal kegiatan," tutur dia.
Tidak Ada Pilkada, Bupati Karanganyar Minta Warga Libur di Rumah Saja Pada 9 Desember 2020
Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, berharap keberadaan dan program kegiatan ormas maupun LSM bisa bersinergi dengan pemerintah. "Ormas bisa menjadi corong pemerintah menyangkut program tertentu. Sinergi, pemerintah mempunyai program sedangkan ormas memiliki massa. Tetapi ormas juga bagian dari check and balance. Maka perlu meningkatkan kualitas dan kompetensi organisasi sesuai profesi," ujar Bupati saat berbincang dengan wartawan, Selasa (1/12/2020).
Polres Karanganyar Bongkar 6 Kasus Perjudian, 13 Pelaku Ditangkap
Salah satu cara meningkatkan kompetensi ormas adalah melalui pemberdayaan dan sosialisasi. Bupati memastikan ormas di Kabupaten Karanganyar tidak ada yang menyimpang dari ideologi negara."Checking keberadaan ormas itu wajib untuk memastikan maksud dan tujuan ormas tidak melenceng dari pemerintah. Salah satunya ikut menyejahterakan masyarakat. Sejauh ini di Karanganyar belum ada ormas yang mengarah ke hal-hal seperti itu [melenceng dari Pancasila]. Semua masih on the track."