Esposin, WONOGIRI -- Film pendek dokumenter berjudul Pasar Ndalu karya Asexpo Creative asal Desa Sambirejo, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, berhasil masuk sebagai video pilihan terfavorit dalam Festival Desa 2022. Festival yang memperebutkan Piala Megawati Kawal Pancasila dari Desa tersebut diselenggarakan Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan.
Ihwal terpilihnya film dokumenter berjudul Pasar Ndalu sebagai pilihan terfavorit dewan juri bermula dari siaran langsung Puncak Festival Desa 2022 di kanal Youtube BKN PDI Perjuangan.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Acara itu dipandu dua artis Ibu Kota, Cak Lontong dan Akbar Kobar, Sabtu (27/8/2022). Dalam acara itu disebutkan film pendek berjudul Pasar Ndalu dari Wonogiri, Jawa Tengah, terpilih sebagai salah satu film terfavorit pilihan dewan juri.
Sebagaimana informasi, Pasar Ndalu merupakan event serupa pasar malam yang dibikin kelompok muda-mudi yang menjuluki diri mereka Anak Sekitar Pom (Asexpo) Creative. Event itu mulai berjalan sekitar Maret 2022 lalu.
Salah satu Inisiator Pasar Ndalu, Indah Kusuma Wardani, mengaku bangga atas terpilihnya film pendek dokumenter Pasar Ndalu sebagai salah satu yang difavoritkan dewan juri di kompetisi Piala Megawati Kawal Pancasila dari Desa. Pasalnya, film itu dibuat murni dari peralatan dan hasil kerja sama anggota Asexpo Creative.
Baca Juga: Tradisi Encek di Jenar Wonogiri, Simbol Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
"Mulai dari kamera dan pengambilan videonya murni dari tim Pasar Ndalu. Dulu itu yang penting usaha dulu. Soal hasilnya bagaimana, kami serahkan pada Tuhan yang menentukan," ucap Indah kepada Esposin, Minggu (28/8/2022).
Proses pembuatan film pendek itu dikerjakan dalam waktu singkat. Mulanya, informasi kompetisi film dokumenter dalam rangka Festival Desa 2022 itu diperoleh dari media sosial (medsos), awal Juli lalu.
"Kemudian, kami berpikir mengangkat Pasar Ndalu ke dalam film. Kebetulan relate dengan tema lomba. Singkat cerita, 18 Juli 2022 itu kami baru mengadakan rapat untuk ikut lomba. Setelah itu, pembuatan videonya baru dilakukan 29 Juli 2022," kisahnya.
Jangka waktu memulai pengambilan video hingga menyelesaikan hasil videonya memakan waktu tujuh hari. Film pendek dokumenter Pasar Ndalu berdurasi hampir 10 menit selesai dibuat, 5 Agustus 2022. Selang satu hari, 6 Agustus 2022, film itu dikirim ke panitia lomba.
Baca Juga: Kisah Batik Wonogiren Mulai Dikenal setelah Dipromosikan Ibu Tien Soeharto
"Isi filmnya itu mengisahkan teman-teman di perantauan. Lantaran pandemi Covid-19, mereka terpaksa pulang. Di sisi lain, setiap malam Minggu itu daripada ke mana-mana, kami punya gagasan bikin satu event yang bisa dijangkau semua kalangan. Awalnya mikir bikin pasar malam. Tapi nama itu sudah ada dan dipakai di banyak tempat. Mulailah kami berpikiran membuat nama event-nya Pasar Ndalu," terang Indah.
Indah mengatakan warga yang beraktivitas sebagai pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terbantu secara ekonomi seusai Pasar Ndalu setiap malam Minggu. Kehadiran Pasar Ndalu mengundang banyak orang untuk datang.
"Dari situ, juga jadi ladang pemasukan kami, baik dari parkir maupun dari pedagang yang melapak. Misal lapak pedagang tersebut ramai, kami tarik maksimal Rp15.000. Kalau sepi, kami tidak tentukan tarif, seikhlasnya," katanya.
Kepala Desa (Kades) Sambirejo, Maryadi, menilai Pasar Ndalu yang dikelola Asexpo Creative sebagai kegiatan positif. Saat awal berkoordinasi meminta izin pengadaan Pasar Ndalu, Maryadi mengaku langsung mengizinkan dan mendukung.
Baca Juga: Libatkan 100 Orang, Sutradara Wonogiri Angkat Kisah Ki Ageng Donoloyo
"Dengan adanya Pasar Ndalu, pelaku UMKM bisa berjalan dan mendukung program-program desa, meningkatkan ekonomi warga. Selain itu, yang kami banggakan dari mereka adalah kekompakannya," ujarnya.