Esposin, JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para bupati segera memenuhi target vaksinasi dan mengawasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Langkah itu untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Presiden menyampaikan hal itu saat membuka Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Expo 2021 yang disiarkan langsung di akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (20/10/2021).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
“Kemarin [Selasa (19/10/2021)] saya mendapatkan informasi kita sudah menyuntikkan 171 juta dosis ke rakyat kita dan target kita nanti sampai di akhir Desember minimal 270 juta dosis. Masih banyak sekali dalam dua bulan lebih ini yang harus kita lakukan, utamanya yang berkaitan dengan vaksin,” ucap Presiden seperti dikutip Detik.com.
Baca Juga: Mi Seblak Ada di Tambongwetan Klaten, Rasa Kencurnya Menggugah Selera
Pada kesempatan itu Presiden juga meminta para bupati mengawasi PTM terbatas yang kini telah dilaksanakan di berbagai daerah. Berkaca dari pengalaman negara lain, kasus Covid-19 kembali meningkat saat PTM kembali digelar.
“Perlu saya ingatkan karena ini sudah hampir semua sekolah mulai pembelajaran tatap muka. Kontrol lapangan harus terus dilakukan. Betul-betul cek betul kesiapan sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan,” imbuh Presiden.
Sebab, lanjut dia, mengelola anak-anak, terutama anak SD, bukan hal yang mudah. Sudah ada yang terpapar lagi. Semua daerah diharapkan meningkatkan kewaspadaa. Kasus di beberapa negara mulai merangkak naik lagi setelah PTM Digelar.
Baca Juga: Boyolali Genjot Vaksinasi Pelajar, Berharap PTM Digelar Penuh
Presiden menginstruksikan para Apkasi menyiapkan rumah sakit (RS) dan obat untuk penanganan pasien Covid-19. Daerah tak boleh lengah, meski saat ini kasus Covid-19 di Indonesia menurun.
“Juga cek juga kesiapan obat, kesiapan rumah sakit, meskipun saya tahu BOR-nya [bed occupancy ratio atau keritisian tempat tidur] sekarang sudah rendah. Kita harus mulai mengaktifkan ekonomi dan selalu siaga menghadapi semua yang tidak pasti. Dunia global sekarang ini betul-betul penuh dengan keragu-raguan, penuh dengan ketidakpastian, penuh dengan kompleksitas masalah yang sebelumnya tidak pernah terjadi,” ujar Presiden.
Protokol Kesehatan
Presiden mengapresiasi inisiatif Apkasi menyelenggarakan ekspo untuk menggerakkan perekonomian daerah. Namun Jokowi meminta agar para bupati tetap mewaspadai dan disiplin protokol kesehatan.Baca Juga: DLH Boyolali Dorong Penanganan Sampah Rampung di RT
“Saya setuju perdagangan, turisme, investasi harus mulai digerakkan jangan terlambat, tetapi dengan catatan kesehatan tetap nomor satu. Perekonomian perlu diaktifkan dengan tetap waspada terhadap masalah kesehatan, disiplin potokol dan juga vaksinasi yang juga harus cepat dilanjutkan,” ulas Presiden.
Dia juga meminta bupati fokus meningkatkan keunggulan produk komoditas masing-masing dan tidak perlu ikut-ikutan mengembangkan produk komoditas tertentu. Selain itu perlu meningkatkan perdagangan dan ekspor. Perdagangan antardaerah antarpulau harus terus dikembangkan.
Setiap daerah sebaiknya fokus pada produk unggulannya jangan semuanya dikerjakan, sehingga nanti ke depan bisa saling menopang. “Kita ini kan senangnya latah, karet ramai semua menanam karet, sawit ramai, semua menanam sawit, sawit ambruk semuanya juga ambruk, karet harganya jatuh semua juga ikut jatuh, jangan seperti itu. setiap daerah perlu fokus pada produk unggulannya,” tutur Presiden.