Esposin, KLATEN - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Klaten belum dapat menyinkronkan luberan angkatan kerja lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan lowongan kerja di Kota Bersinar.
Padahal, jumlah pencari kerja dari lulusan SMA/SMK mencapai 70% dalam setiap pameran peluang kerja atau job fair.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Pengantar kerja fungsional Dinsosnakertrans, Ratri Wiryani, saat ditemui Hal itu lantaran tak banyak perusahaan yang membuka lowongan mekanik maupun operator yang menjadi serapan kerja lulusan SMK. “Sekalinya ada lowongan operator, yang dicari pasti lulusan perempuan. Pertimbangannya, perempuan dinilai lebih telaten dan sabar saat mengoperasikan alat kerja,” ujar dia. Ratri mengatakan lowongan mekanik yang menjadi tumpuan sebagian lulusan SMK laki-laki juga tak banyak berubah dari tahun ke tahun.
“Dari 1.000 karyawan, paling hanya dibutuhkan dua atau tiga tenaga mekanik. Perbandingannya seperti itu,” kata dia. Pihaknya berkomitmen meningkatkan pemerataan lowongan kerja setiap tahun agar pelamar kerja di Klaten dapat terfasilitasi. Dalam job fair kali ini, Dinsosnakertrans menyediakan 1.791 lowongan kerja untuk lulusan SD hingga pascasarjana. Job fair digelar hari Selasa tiap pekannya mulai 2 Oktober hingga 21 Oktober di Dinsosnakertrans.
“Puncak pameran kerja digelar di gedung RSPD Klaten pada 25-26 November. Total ada 50 perusahaan yang mengikuti rangkaian job fair,” urai Ratri. Seorang pelamar kerja asal Jatinom, Gatot Wahyu, 21, mengaku kesulitan mencari lowongan yang sesuai dengan bidangnya yakni otomotif. Lulusan SMK Muhammadiyah 2 itu akhirnya pasrah mencari lowongan sales atau marketing. “Sebenarnya pengin jadi mekanik, tapi enggak ada lowongannya,” kata dia.