Esposin, SRAGEN – Bukan cuma terkenal dengan kuliner nasi pecel tumpang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, memiliki jajanan tradisional lainnya. Salah satunya adalah jenang ayu Mbah Rajak di Sragen yang terkenal sejak 1975. Legend banget kan?
Jenang ayu Mbah Rajak tentu sudah tidak asing bagi penggemar kuliner tradisional di Bumi Sukowati. Kudapan ini terasa istimewa karena terbuat dari bahan alami.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Jenang ini dibuat dari kelapa dan gula jawa yang selalu menjadi buruan pemudik saat Lebaran. Pada 2016 lalu, Esposin sempat mendatangi tempat produksi jenang ayu Mbah Rajak di Sragen.
Baca juga: Kuliner Botok Bukur – Sega Plontang Khas Sangiran Sragen, Gurih Nyoi!
Saat itu usaha kuliner tersebut diteruskan oleh generasi kedua Mbah Rajak, yakni anaknya, Renuk. Dalam sehari Renuk bisa memproduksi hingga 45 kg jenang yang dibagi dalam tiga adonan. Satu adonan jenang menggunakan 10 kg gula, 6 kg beras ketan, dan 10 biji kelapa.
Jenang Ayu Mbah Rajak biasa dijual di kompleks Pasar Kota Sragen.Pada 2016 lalu harga satu kg jenang dijual Rp35.000.
Jenang Ayu Mbah Rajak Sragen dikenal memilki rasa yang khas. Bentuknya tidak terlalu lunak, namun juga tidak terlalu keras apalagi alot. Rasanya manis dan harum.
Baca juga: Bubur Samin, Takjil Khas Banjar yang Dirindu Warga Solo
Meski tanpa bahan pengawet, jenang ini mampu bertahan hingga 15 hari. Makin lama, aroma jenang Mbah Rajak semakin harum. Aroma harum itu yang biasa diingat pencinta kuliner ini.
Bagi pemudik yang penasaran dengan kenikmatan kuliner jenang Mbak Rajak bisa mendatangi Pasar Kota Sragen yang berada di sebelah utara Pasar Bunder. Namun, silakan datang lebih pagi supaya tidak kehabisan. Pasalnya, selama Lebaran, jenang ayu Mbah Rajak Sragen banyak dipesan pemudik sebagai oleh-oleh kembali ke tempat kerja.