Esposin, KLATEN -- Jembatan penghubung Desa Jaten dan Desa Trasan, Kecamatan Juwiring, Klaten, yang berlubang ditambal oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten.
Selain itu, DPUPR juga berencana mengusulkan agar jembatan itu bisa mendapatkan alokasi anggaran rehab melalui APBD pada 2024. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPUPR Klaten, Suryanto, membenarkan lubang di jembatan itu ditangani petugas DPUPR.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
“Penanganan dilakukan secara darurat,” kata Suryanto kepada Esposin, Kamis (2/2/2023). Suryanto menjelaskan perbaikan jembatan secara total masuk usulan anggaran 2024.
Selain diperbaiki, jembatan bakal dilebarkan sesuai dengan lebar jalan. Saat ini, lebar jembatan lebih sempit dibandingkan lebar jalan. Sebelumnya, rencana perbaikan secara total jembatan di Juwiring, Klaten, itu sebenarnya sudah pernah dialokasikan.
“Dulu pernah dianggarkan. Tetapi terkena refocussing. Ini kembali diusulkan dan sudah masuk di usulan 2024,” kata dia. Diberitakan sebelumnya, jembatan di ruas Jl Kepoh di perbatasan antara Desa Jaten dengan Desa Trasan, Kecamatan Juwiring, Klaten, berlubang.
Warga berharap kerusakan itu segera diperbaiki. Berdasarkan pantauan Esposin, Senin (30/1/2023), kondisi jembatan berlubang pada salah satu lokasi.
Untuk mencegah pengendara mengalami kecelakaan di jalur tersebut, warga memasang penanda dengan menanam pohon pisang serta bambu dan tulisan peringatan. Salah satu warga Desa Jaten, Juwiring, Klaten, Antok, 48, menjelaskan jembatan di ruas jalan itu berlubang sekitar sebulan terakhir.
Sebelumnya kondisi jembatan sudah berlubang dan sempat ditambal secara swadaya oleh warga. Lantaran tingginya intensitas hujan yang mengguyur ditambah banyaknya kendaraan berat yang melintas membuat jalan di jembatan yang ditambal warga kembali berlubang.
Warga berharap kerusakan pada jembatan itu bisa diperbaiki sebelum Lebaran. Warga juga berharap jembatan itu bisa dilebarkan sesuai dengan lebar jalan karena jembatan lebih sempit dari pada jalan.
Beberapa pengendara pernah terperosok ke sungai lantaran tak mengetahui kondisi jembatan yang menyempit. “Sudah beberapa kali ada kejadian kecelakaan karena pengendara tidak mengetahui kondisi jembatan yang menyempit dibandingkan jalan,” kata warga Jaten lainnya, Agus.