Esposin, SRAGEN — Pemkab Sragen berencana membangun jembatan yang melintasi Waduk Kedung Ombo yang jadi penghubung antardua desa terpencil di Kecamatan Miri, yakni Gilirejo dan Gilirejo Baru. Dengan bentang sepanjang 600 meter dan lebar 6 meter, jembatan ini diklaim DPUPR Sragen menjadi yang terpanjang di Jawa Tengah. Benarkah demikian?
Sejatinya, di Jawa Tengah ada jembatan lain yang lebih panjang dibandingkan jembatan di Sragen tersebut, jika terwujud. Jembatan itu adalah Jembatan Lemah Ireng di ruas tol Solo-Semarang, tepatnya di KM 440 Seksi Ungaran-Bawen. Jembatan ini masuk wilayah Desa Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Jembatan Lemah Ireng memiliki panjang 879 meter. Dengan bentang sepanjang itu, Jembatan Lemah Ireng menjadi jembatan terpanjang, bukan hanya di ruas tol Solo-Semarang, tapi juga di seluruh jaringan Tol Trans Jawa.
Baca Juga: Sragen Bakal Punya Jembatan Terpanjang di Jateng, Kini Pembebasan Lahan
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen akan membangun jembatan yang diklaim terpanjang se-Jateng. Jembatan di Kecamatan Miri, Sragen ini progresnya baru pada tahap pembebasan lahan. Pemkab sudah menganggarkan dana Rp900 juta untuk membayar ganti rugi lahan warga seluas 5.000 meter persegi yang terkena proyek senilai total Rp75 miliar tersebut.
Sementara rencana pembangunan fisik jembatan itu sendiri belum bisa ditentukan kapan dilaksanakan mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan. Kepala DPUPR Sragen, Marija, mengatakan Pemkab tengah meminda dukungan anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi untuk membangun jembatan ini.
Baca Juga: Jembatan Terpanjang se-Jateng untuk Mendukung Agropolitan Miri Sragen