Sragen (Espos)--Menjelang Bulan Ramadan, harga daging ayam di Pasar Gemolong mengalami kenaikan sekitar Rp 2.000/kg. Semula harga ayam Rp 23.000/kg dan saat ini menjadi Rp 25.000/kg
Untuk harga sembilan bahan pokok (Sembako) cenderung stabil dan tidak ada kenaikan harga berarti.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Pedagang daging ayam, Fitri menuturkan, kenaikan harga daging ayam baru terjadi dalam dua hari terakhir. Harga daging ayam yang semula hanya Rp 23.000/Kg menjadi Rp 25.000/Kg, atau naik Rp 2.000/Kg.
Menurut Fitri, pada bulan Ruwah, seperti saat ini, ditambah menjelang Ramadan, harga daging ayam pasti selalu naik. Hal itu sejalan dengan tingginya permintaan pasar.
Untuk mengimbangi, Fitri menambah stok dagangannya lebih banyak 50%. Hal sama diakui pedagang ayam lain, Tarmi. “Hidupnya, ayam itu sekarang Rp 15.000/Kg, sebelumnya hanya Rp 13.000/Kg. Naik Rp 2.000/Kg,” ujar Tarmi.
Informasi yang dihimpun Esposin, di Pasar Gemolong, Kamis (5/8), para pedagang mengakui belum ada kenaikan berarti menjelang bulan Puasa.
Mereka menduga, kenaikan harga baru akan dirasakan pada awal bulan Ramadan. “Sekarang masih stabil, mungkin hanya beras saja yang masih tinggi karena wereng kemarin. Beras yang sedang (C4 super-red) sekarang Rp 6.500/Kg, kalau yang biasa (C4 biasa-red) Rp 5.500/Kg,” papar pedagang Sembako, di pasar setempat, Nurjanah, saat ditemui Esposin, Kamis (5/8).
tsa