Esposin, SRAGEN—Pilkada Sragen 2024 menjadi perhatian para kalangan, khususnya aparat Polres Sragen yang sudah menyiapkan pengamanan dengan jumlah pasukan full power atau kekuatan penuh. Polres Sragen sudah menyiapkan 700-an personel untuk pengamanan tahapan Pilkada Sragen.
Kesiapan pasukan itu diungkapkan Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi kepada wartawan, Selasa (20/8/2024), sesuai mengambil sumpah dan janji pejabat Kasatreskrim Polres Sragen di Mapolres Sragen.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Petrus menyampaikan Polres sudah melakukan rapat koordinasi lintas sektoral untuk membahas kesiapan dan persiapan Pilkada Serentak 2024. Dia menyampaikan mulai 24 Agustus 2024 besok sudah memasuki tahapan Pilkada Sragen 2024, yakni tahapan pendaftaran calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup).
“Kami sudah petakan potensi kerawanan dari tahapan per tahapan hingga pada proses pemungutan suara di tempat pemunguatan suara (TPS) nantu. Dalam pengamanan itu tentu, polisi tidak bisa bekerja sendiri sehingga harus melibatkan seluruh stakeholders terkain. Termasuk pola-pola pengamanan juga sudah kami siapkan,” jelas Petrus.
Sejumlah stakeholders yang dilibatkan dalam pengamanan Pilkada Serentak 2024 itu, sebut dia, di antaranya Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Pemerintah Daerah, terutama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP); serta para tokoh masyarakat, tokoh organisasi kemasayarakatan.
“Dari hasil rapat koordinasi tersebut, kami menyiapkan pengamanan full power karena pilkada ini juga untuk pemilihan tingkat provinsi dan pemilihan tingkat kabupaten. Kami menyiapkan pasukan dengan kekuatan 700-an personel dari unsur kepolisian saja. Pola pengamanan yang dipakai masih sama dengan pengamanan pemilu sebelumnya,” jelas dia.
Dia meminta aparat TNI untuk menjaga pengamanan markas komando (mako) Polres Sragen dan jajaran Polsek di 20 kecamatan. Dia mengatakan sinergitas TNI dan Polri ini penting. Di saat polisi bertugas pengamanan wilayah maka TNI bersama-sama anggota piket untuk pengamanan mako.
Sasaran pengamanan itu, ujar dia, di 20 Polsek dan pos-pos kepolisian, termasuk pos lalu lintas. Dia melihat keberadaan mako dan polsek-polsek itu merupakan simbol hadirnya negara.
Petrus juga memetakan potensi kerawanan menjelang Pilkada Sragen 2024. Dia mengatakan potensi kerawanan itu dinamis karena situasi dan kondisi terkindi akan dianalisis dan diantisipasi bila ada potensi kerawanan.
Hal-hal yang menjadi potensi kerawanan itu, sebut dia, seperti adanya sekelompok orang yang tidak senang atas proses perhitungan suara di TPS dan seterusnya.
“Di sisi lain ada potensi pidana pemilu dalam proses Pilkada. Dalam penanganan pidana pemilu, Satreskrim akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri dan Bawaslu. Kasatreskrim yang baru ini sudah memiliki pengalaman itu karena sebelumnya juga menjabat kasatreskrim di Pekalongan,” ujar dia.