Esposin, BOYOLALI - Menjelang berlangsung Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Polres Boyolali meningkatkan razia pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) melalui kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD). Upaya tersebut untuk menjaga keamanan wilayah Boyolali. Salah satu langkah preventif yang dilakukan yaitu kegiatan rutin yang ditingkatkan oleh Satresnarkoba Polres Boyolali soal peredaran minuman keras (miras), Selasa (24/9/2024).
Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad Yoga, menyampaikan peredaran miras dapat memicu gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) jelang Pilkada 2024. Yoga turun langsung memimpin jalannya operasi ini. Ia menekankan pentingnya penindakan tegas terhadap peredaran miras. Ia berkomitmen operasi tidak akan berhenti hanya pada penangkapan pelaku peredaran miras tapi akan dilakukan pengembangan.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
"Kami berkomitmen untuk menuntaskan masalah ini hingga ke akar-akarnya. Tidak hanya pelaku yang akan ditindak, namun juga jaringannya akan kami bongkar," kata Yoga dalam keterangan tertulis yang diterima espos.id, Kamis (26/9/2024).
Operasi Pekat yang dilakukan kali terakhir berlangsung pada Selasa pukul 19.00 WIB - 21.00 WIB. Operasi menyasar sejumlah lokasi strategis wilayah Kecamatan Ampel yang dikenal rawan peredaran miras ilegal.Yoga menjelaskan personel Satres Narkoba menyasar tempat hiburan malam, kios-kios tembakau, hingga titik tongkrongan remaja yang berpotensi memicu gangguan kamtibmas. Tim akhirnya mengamankan seorang pria dari salah satu kios tembakau belakang Pasar Ampel.
“Dari lokasi tersebut, polisi berhasil menyita total 62 botol minuman keras berbagai merek, termasuk anggur putih, kawa-kawa, ciu, dan wiski,” kata dia. Seluruh barang bukti miras berbagai merek bakal dimusnahkan sebagai bagian dari upaya memberantas peredaran miras ilegal di Boyolali.
Kapolres mengatakan kepolisian bakal terus meningkatkan upaya pencegahan baik terhadap peredaran miras maupun narkoba. Yoga juga mengimbau masyarakat agar terus aktif melaporkan segala bentuk kegiatan mencurigakan di sekitar mereka. "Dengan operasi yang terus digalakkan dan partisipasi aktif masyarakat, kami optimistis Pilkada di Boyolali yang telah memasuki tahapan kampanye hingga pelaksanaan pemungutan suara pada 27 November 2024 bakal berjalan tertib, aman, dan bebas dari segala bentuk gangguan," kata Yoga.
Operasi tersebut memperoleh respons positif dari masyarakat setempat, salah satunya Mulyadi. Ia berterima kasih dan memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan oleh kepolisian. “Kami merasa lebih aman dengan adanya operasi ini, apalagi menjelang Pilkada. Peredaran miras memang sering memicu keributan di kampung, dan hal seperti ini sangat meresahkan,” kata Mulyadi.