Solo (Esposin)--Menjelang Lebaran pengajuan kredit melalui Bank Solo naik dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Demikian salah satu hasil rapat kerja (Raker) antara direksi Bank Solo dengan komisi III DPRD. Fakta yang terungkap menyebutkan kenaikan tersebut ditengarai imbas dari kebutuhan menjelang Lebaran yang naik serta turunnya suku bunga untuk kredit komersil.
Sekretaris Komisi III DPRD, Umar Hasyim mengatakan berdasarkan hasil rapat dengan Bank Solo, terjadi kenaikan pengajuan kredit komersil yang cukup signifikan menjelang Lebaran tahun ini. “Menurut keterangan yang saya peroleh, pengajuan kredit di Bank Solo menjelang Lebaran meningkat dua kali lipat dibanding hari-hari biasa. Hanya kalau mengenai angka perbandingannya, saya kurang begitu tahu,” ujarnya, Senin (15/8/2011).
Umar menambahkan, dengan peningkatan jumlah pengajuan kredit saat ini, berdasar rekapitulasi Agustus total debitur sebanyak 1.965 orang. Dari total jumlah tersebut, sebagian besar merupakan PNS yang mengajukan kredit melalui jalur kredit karyawan. Sebagian kecil atau hanya 10 orang yang mengajukan kredit lewat jalur kredit umum,” ujarnya. Sementara total kredit mencapai kurang lebih Rp 46 miliar.
Lebih lanjut menurut Umar meski terjadi kenaikan pengajuan kredit namun Bank Solo belum bisa memilah mana yang disebabkan karena kebutuhan Lebaran atau mana yang disebabkan kebijakan penurunan suku bunga. Perlu diketahui, imbuh dia, sejak Juli lalu Bank Solo melakukan langkah strategis berupa penurunan suku bunga dari 1,6% menjadi Rp 1,4% khusus kredit komersil.
“Menurut pencermatan saya tadi kenaikan dua kali lipat memang disebabkan karena penurunan suku bunga serta kebutuhan yang naik menjelang Lebaran. Intinya dua hal tersebut memang tidak bisa dipisahkan,” tegas dia.
Terpisah, dimintai konfirmasi Direktur Bank Solo, Agung Riawan enggan berkomentar. Walau dia membenarkan adanya kenaikan pengajuan kredit namun yang bersangkutan tidak mau menyebutkan jumlah nasabah beserta nominal kreditnya.
(aps)