Esposin, KARANGANYAR -- Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Karanganyar bersiap memperketat pengawasan sirkulasi hewan ternak, khususnya kambing dan sapi, menjelang Hari Raya Idul Adha.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Pasalnya, tingginya angka sirkulasi sapi dan kambing dari berbagai daerah menjelang masa kurban membuat hewan ternak rawan tertular penyakit.
Kepala Disnakan Karanganyar, Sumiarto, menjelaskan terdapat lebih kurang 80.000 ekor sapi serta ratusan ribu kambing dan domba yang dihasilkan peternak di Bumi Intan Pari. Menurutnya, jumlah tersebut dapat mencukupi seluruh kebutuhan hewan kurban dalam lebaran haji mendatang. Namun, pihaknya tidak dapat mencegah mekanisme pasar yang mengakibatkan adanya pertukaran hewan ternak dari Karanganyar ke daerah lain, maupun sebaliknya.
“Biasanya, menjelang Idul Adha banyak pedagang yang membeli ternak dari Karanganyar untuk dijual ke daerah lain. Sebaliknya, pedagang di Karanganyar justru membeli ternak dari daerah lain. Mekanisme seperti itulah yang tidak bisa kami kendalikan, karena itu termasuk permainan pasar, ” terang dia saat dijumpai Esposin di ruang kerjanya, Rabu (12/9/2013).
Antraks
Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan (P3H) Disnakan Karanganyar, Sri Ambarwati, menegaskan perdagangan ternak antar daerah rawan memicu terjadinya penularan penyakit hewan. Salah satu penyakit yang dikhawatirkan timbul akibat tingginya sirkulasi ternak yakni antraks.Virus itu pernah menyerang puluhan sapi di Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, dua tahun silam.
Guna mencegah penyebaran virus antraks, Disnakan rutin melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak, khususnya sapi, di wilayah Gondangrejo setiap tahunnya.“Terakhir, kami melakukan vaksinasi pada April lalu. Kami hanya memberikan vaksin kepada ternak di daerah endemik, supaya virus tidak menyebar di daerah lain yang aman. ”
Selain antraks, Disnakan juga mewaspadai keberadaan cacing hati dalam tubuh sapi ataupun kambing dari berbagai daerah yang masuk ke Kabupaten Karanganyar.
Lebih lanjut, Kabid Kesehatan Hewan Disnakan Karanganyar, Sutardi, menyatakan seluruh hewan ternak yang masuk ke Karanganyar wajib disertai dengan surat pengantar dari daerah pemasok. “Kami akan mengecek setiap kali ada hewan ternak yang masuk untuk memastikan apakah hewan-hewan itu sehat atau tidak,” kata dia.
Selain itu, Disnakan juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di tempat penampungan maupun lapak pedagang di biasa tersebar di pinggir-pinggir jalan pada H-7 Idul Adha. Empat orang dokter hewan serta belasan mantrai hewan juga diterjunkan di 17 kecamatan untuk memantau kesehatan hewan kurban hingga masa penyembelihan berlangsung.