Esposin, SOLO — Tangan dingin Herman Thomas Karsten meninggalkan jejak peradaban tak sedikit di Bumi Nusantara. Semarang, Malang, Jogja, dan Solo setidaknya memiliki satu-dua bangunan hasil rancangannya. Karya Karsten tak asal atau sekadar menaruh bangunan bernafaskan Eropa ke Jawa tapi memadukannya. Misalnya, dalam merancang Stasiun Balapan dan Pasar Gede.
Dia juga bergabung dalam Instituut de Java, sebuah perkumpulan yang peduli terhadap budaya Jawa. Bagi Karsten, Jawa adalah Jawa, bukan Belanda. Karsten menganggap kota sebagai suatu organisme hidup yang terus bertumbuh. Dalam rencana pengembangan kota, Karsten menganggap penting keberadaan taman-taman kota serta ruang terbuka.