Esposin, KLATEN--Perkembangan zaman yang ditandai berdirinya aneka tempat makan kekinian serta kemunculan beragam kuliner baru sepertinya belum mampu menggoyahkan eksistensi angkringan. Khususnya di wilayah Kota Solo dan sekitarnya serta Yogyakarta, angkringan atau hik masih menjadi jujukan para penggemar hidangan istimewa kampung.
Angkringan berasal dari bahasa Jawa angkring adalah sebutan untuk tempat berjualan yang menggunakan pikulan berbentuk melengkung ke atas atau gerobak dorong. Gerobak angkringan biasa ditutupi dengan kain terpal plastik dan bisa memuat sekitar delapan pembeli. Biasanya, pedagang angkringan membuka lapak di pinggir jalan sore hingga dini hari dengan menjual beragam makanan dan minuman yang harganya terjangkau.