Esposin, BOYOLALI -- Bupati Boyolali, M. Said Hidayat meresmikan Masjid Singoprono di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simo, Boyolali, pada Kamis (22/12/2022).
Said menjelaskan penamaan Masjid Singoprono selaras dengan nama tokoh penyebar agama Islam yang ada di Simo, khususnya di Desa Walen, yakni Ki Ageng Singoprono.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Menurutnya, penamaan Masjid Singoprono sebagai wujud dan upaya menjaga kearifan lokal di Kecamatan Simo.
"Agar apa? pemahaman tentang kearifan lokal, cerita tentang ketokohan yang ada di ruang lingkup Kecamatan Simo ini, ya kita berikan, kita tempatkan untuk menamai masjid yang indah dan hebat ini," ucapnya dalam sambutan acara pada waktu itu.
Bupati menekankan, pemberian nama Masjid Singoprono bukanlah tanpa alasan. Masjid Singoprono bisa menjadi pengingat generasi muda tentang sejarah penyebaran agama Islam khususnya di Desa Walen.
"Dasarnya jelas, ini adalah tokoh penyebar agama Islam yang ada di wilayah Kecamatan Simo ini, tepatnya adalah di Desa Walen. Agar apa, agar menjadi pengingat bagi generasi ke depan, generasi berikutnya," terangnya.
Pemberian nama Masjid Singoprono oleh Said tersebut atas permintaan Direktur Utama RSUD Simo, Ratmi Pungkasari yang ingin masjid baru RSUD Simo diberi nama oleh Bupati.
Menurut said, ide nama masjid di RSUd Simo tidak langsung muncul begitu saja. Said meminta waktu sejenak untuk berpikir dan merenungkan untuk nama masjid yang tepat.
"Maka setelah perenungan sekian menit. Karena waktu itu menjelang paripurna, maka yang datang di ruang pikir bupati adalah nama Singoprono," kata dia.
Selain resmi menjadi nama masjid, Singoprono sudah lebih dulu dijadikan sebagai nama salah satu jalan di Kecamatan Simo.
Dikutip dari Badan Pusat Statistik dengan judul Kecamatan Simo dalam Angka 2022, cerita Ki Ageng Singoprono tak lepas dari keberadaan Gunung Tugel di Kecamatan Simo.
"Masyarakat menyebut Gunung Tugel dengan nama Kyai Singoprono," jelas dalam tulisan tersebut.
Gunung tugel disebutkan sempat menjadi tempat tinggal Kyai Singoprono. Tokoh penyebar agama Islam ini dikenal warga sebagai manusia yang berbudi luhur dan sederhana.
Sehari-hari kegiatannya adalah berdagang, Legenda mengenai Kiai Singoprono semakin masyhur di masyarakat ketika dia berhasil mengalahkan Rogo Runting.