Esposin SRAGEN — Kolam Renang Kartika yang terletak di Jl. Veteran, Kroyo, Karangmalang, Sragen, bakal tutup selama libur Lebaran 2022 karena persiapan proses pembangunan. Pemkab Sragen mengalokasikan anggaran Rp3,4 miliar untuk pembangunan objek wisata pelat merah tersebut.
Kolam renang ini terletak di sebelah selatan Stadion Taruna. Kolam ini menyediakan fasilitas pengunjung yang nyaman, seperti tempat parkir yang luas, kolam renang ada empat bagian, kafetaria, dan arena bermain anak. Namun segala fasilitas itu tak bisa dinikmati pada libur Lebaran kali ini.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sragen, Prima Adi Surya, mengungkapkan pembangunan Kolam Renang Kartika masih proses pengajuan dokumen lelang. Dia memperkirakan baru pada Mei mendatang pembangunan kolam ini dilakukan.
Baca Juga: Objek Wisata di Sragen Ini Diprediksi Membeludak Saat Lebaran
Prima menerangkan untuk objek wisata yang buka di Lebaran nanti hanya tiga, yakni New Kemukus, Pemandian Air Panas Bayanan, dan Museum Sangiran. Sejumlah objek wisata itu diharapkan ramai pada Lebaran mendatang.
Kepala Disparpora Sragen, Yuniarti, menambahkan dana Rp3,4 miliar itu dari DAK 2022. Nantinya pembangunan itu meliputi sembilan sarana prasana yang terdiri atas tempat parkir, tempat ibadah, toilet, fasilitas kebersihan, plaza kuliner, pedestrian, plaza area pengunjung, gazebo, dan penataan lanskap objek wisata.
Baca Juga: Menikmati Sensasi Ngabuburit di Kapal Pinisi ala KEK Dewi Sri Sragen
“Pembangunannya dimulai tahun ini. Untuk persiapan pembangunan, untuk sementara objek wisata itu tutup dulu. Selama pandemi 2021 juga tutup. Sebenarnya untuk tingkat kunjungan bagus tiap tahunnya. Pada 2019 lalu kunjungan mencapai 46.695 orang. Namun, pada 2020 karena mulai masa pandemi, kunjungannya hanya 10.111 orang,” ujar Yuni.
Dengan pembangunan Kolam Renang Kartika itu fasilitas lebih lengkap sehingga pengunjung lebih banyak. Otomatis pendapatan asli daerah (PAD) juga meningkat.