Esposin, SRAGEN — Jalan sepanjang 600 meter dari persimpangan Pungkruk hingga Jembatan Mungkung ditinggikan sampai satu meter. Peninggian jalan itu dilakukan lantaran sering kali tergenang luapan Sungai Mungkung saat musim penghujan.
Peninggian permukaan jalan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen itu menelan anggaran Rp4,3 miliar dari APBD Perubahan 2021.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Ada pengaturan lalu lintas selama pekerjaan peninggian jalan tersebut berlangsung. Pengauran jalan dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sragen berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen. Berdasarkan dokumen kontrak, pekerjaan peninggian jalan itu membutuhkan waktu 70 hari.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 di Sragen 83 Persen dari Target
Kabid Bina Marga DPUPR Sragen, Albert Pramono Soesanto, saat ditemui Esposin di persimpangan Pungkruk, Rabu siang, menyampaikan lelang kegiatan sudah selesai. Proyek tinggal dikerjakan oleh rekanan pemenang lelang.
Dia menerangkan lebar jalan sekarang tujuh meter dan ruang lingkup pekerjaannya hanya peninggian elevasi jalan. Pekerjaan itu bertujuan supaya jalan tidak tergenang air luapan Sungai Mungkung dan lalu lintas tetap lancar mengingat jalur ini adalah akses utama masuk Kota Sragen.
Baca Juga: Menilik "Rekam Jejak" UMK Sragen, Melambung di 2020, Anjlok di 2021
Rekayasa Lalu Lintas
Uji coba pangaturan lalu lintas dilakukan hari ini setelah dilakukan kajian.Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kanit Keamanan dan Keselamatan Satlantas, Ipda Iwan Subekti, menyampaikan rekayasa lalu lintas sudah diatur sedemikian rupa. Lalu lintas dari arah Solo, kata dia, dialihkan masuk ring road utara. Lalu lintas dari arah Gemolong, lanjut dia, tetap tidak boleh masuk kota lewat Pungkruk tetapi tetap lewat ring road utara. Jalur lalu lintas dari arah Sragen dibuat satu jalur dengan menggunakan separuh badan jalan.
Baca Juga: Warga Sragen yang Awalnya Takut, Mulai Bersedia Divaksin
“Pada awal-awal pengaturan lalu lintas tetap dijaga. Nanti kalau sudah memahami pengguna jalan bisa tertib sendiri,” ujarnya.Saat aparat Dishub dan Satlantas memasang rambu dan mengarahkan lalu lintas masuk ring road utara ternyata ada sejumlah pengendara motor yang nekat menerobos masuk ke jalur yang yang ditutup rambu-rambu. Meskipun ada petugas, mereka tetap nekat dengan alasan mau ke lokasi yang dekat dengan persimpangan Pungkruk.