KARANGANYAR--Jalan alternatif penghubung antara Desa Dagen, di Kecamatan Jaten dan daerah wilayah Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar rusak parah sepanjang sekitar 1 km.
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Berdasarkan pantauan Esposin, Minggu (6/5/2012), kondisi jalan yang penuh lubang dan sering tergenang air setelah hujan ini disebabkan oleh aspal jalan yang mengelupas akibat sering dilewati truk bertonase tinggi.
Jalan yang berlubang tersebut saat hujan turun sering tidak terlihat lantaran tertutup genangan air. Kondisi ini sangat membahayakan pengendara sepeda motor. Warga Dusun Songgorunggi, Desa Dagen, Paryatna mengatakan jalan rusak itu sudah menjadi pemandangan rutin warga sejak setahun terakhir.
“Kalau berbicara jalan yang rusak di Karanganyar ini memang banyak sekali. Khususnya di Desa Dagen, sudah banyak kecelakaan terjadi akibat infrastruktur jalan yang tidak kunjung diperbaiki itu,” jelasnya saat ditemui Esposin Minggu.
Paryatna yang merupakan Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ranting Dagen ini mencatat setidaknya dua korban meninggal dalam kecelakaan di jalan yang rusak tersebut. Selain korban jiwa, jalan rusak itu juga merusak kendaraan bermotor. "Sebentar-sebentar ganti as, onderdil kendaraan mudah rusak,” tukas dia.
Perbaikan
Ia berpendapat Pemkab Karanganyar, khususnya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) seharusnya menaikkan kelas jalan Dagen-Tasikmadu agar tidak cepat rusak meskipun sering dilewati truk bertonase tinggi.
Senada dengan Paryatna, Ketua RW 004, Dusun Songgorunggi, Sudarmin mengatakan keluhan warga terkait jalan yang rusak sudah disampaikan kepada Lurah Dagen. Berdasarkan informasi yang ia peroleh, sudah ada pertemuan antara perusahaan di sekitar Dagen dengan Pemkab Karanganyar untuk membahas perbaikan jalan tersebut.
“Saya dengar perusahaan-perusahaan sudah berkumpul untuk membahas perbaikan jalan. Beberapa perusahaan bahkan sudah ngurug jalan dengan brangkal. Tapi kalau hujan dan sering dilewati akan hilang lagi urukannya. Jalan yang masih bagus itu kan sempit sekali jadi warga yang tidak sabar saling mendahului untuk mendapatkan jalan yang masih bagus. Itu yang membuat rawan kecelakaan,” ulas Sudarmin.
Menurutnya, ia dan warga lainnya tidak punya pilihan lain. Mereka hanya bisa berupaya untuk lebih berhati-hati saat melintas di jalan yang rusak itu untuk menghindari kecelakaan.