Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Tetapi, akibat putusnya jembatan tersebut, aktivitas warga di dua desa tersebut terganggu. Sehingga, puluhan warga sekitar jembatan dibantu dengan anggota TNI dari Koramil 15/Andong membuat jembatan penghubung darurat dari bambu, melalui kegiatan karya bhakti TNI, Senin (31/3).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Menurut Danramil 15/Andong, Kapten (Kav) Subiyanto, pembuatan jembatan darurat itu mendesak dikerjakan agar aktivitas warga di dua desa itu tidak terganggu. “Setidaknya agar bisa membantu warga atau pengguna jalur tersebut bisa lancar dalam beraktivitas, sebelum jembatan tersebut diperbaiki secara permanen,” kata Danramil, dalam keterangan tertulis yang diterima Esposin, Senin.
Menurut rencana, jembatan yang putus pada bagian tengah badan jembatan itu akan diperbaiki setelah selesai musim penghujan. Sementara dalam gotong royong pembuatan jembatan darurat tersebut Koramil Andong menerjunkan sepuluh orang anggotanya. Sedangkan sebanyak 30-an warga di sekitar dua desa tersebut juga ikut terjun.
Danramil kembali menyebutkan, karya bhakti TNI tersebut merupakan bentuk kepedulian TNI kepada warga yang kesulitan akibat bencana alam. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi bencana yang kerap terjadi di wilayah Boyolali.