Esposin, KARANGANYAR-Jalan lintas desa yang menghubungkan Desa Tlobo dengan Wonorejo dan Beruk, Kecamatan Jatiyoso, karanganyar, dalam kondisi rusak berat. Parahnya, anggaran pemerintah tak pernah mampir, dua tahun terakhir. Akibatnya semakin banyak badan jalan yang aspalnya mengelupas, dan berlubang.
Pantauan espos.id, Minggu (20/9/2015), kerusakan jalan mulai terasa di Dukuh Maju, Desa Jatiyoso, hingga menjelang gerbang masuk wilayah Desa Wonorejo. Kerusakan cukup masif terjadi di Dusun Sekandang, Wonorejo.
Aspal jalan di ruas depan SDN 01 Wonorejo juga mengelupas cukup panjang. Para siswa harus berhati-hati berjalan lantaran jalan menjadi tak rata. Pada musim kemarau, debu jalanan membuat para siswa harus menutup hidung dan mulut.
Salah seorang pengguna jalan, Puji, menuturkan kerusakan jalan sudah terjadi bertahun-tahun. Dia menyayangkan sikap Pemkab yang tak kunjung memperbaiki jalan. Padahal kondisi jalan yang tak rata alias miring, tak jarang membuat pengguna jalan terjatuh.
"Bagi warga setempat bisa jadi tak berbahaya. Tapi bagi warga luar yang tak hafal kondisi jalur, kerusakan jalan ini membahayakan, utamanya malam hari," kata dia saat ditemui espos.id di sela perjalanan.
Puji berharap perbaikan jalan lintas desa di Jatiyoso segera dilakukan. Tujuannya untuk mendukung dinamika ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga DPU Sragen, Darmanto mengatakan ruas jalan Tlobo-Wonorejo sedang diusulkan perbaikan ke Pemprov Jateng. Belum ada kepastian apakah usulan tersebut masuk dalam APBD Perubahan 2015 Jateng.
Keterbatasan APBD Karanganyar 2015 membuat Pemkab harus meminta sokongan anggaran dari Pemprov dan pusat. Apalagi masih ada 162,8 kilometer jalan kabupaten yang dalam kondisi rusak. Jalan yang rusak terdiri 136,6 kilometer jalan dalam kondisi rusak, dan 26,2 kilometer jalan rusak berat.
"Ruas jalan Tlobo-Wonorejo diusulkan ke Pemprov Jateng. Tapi ruas jalan Beruk-Wonokeling sudah masuk di APBD Karanganyar 2015," terang Darmanto.
Sementara itu, Ketua DPRD Karanganyar, Sumanto mengatakan anggaran infrastruktur mendapatkan tambahan sekitar Rp210 miliar dalam APBD Perubahan 2015. Dia berharap anggaran sebesar itu bisa tepat sasaran.
Eksekutif diminta tidak hanya fokus perbaikan jalan. Menurut politikus PDIP tersebut sangat penting untuk menjamin kualitas pengerjaan infrastruktur. Dia mencontohkan kerusakan jalan yang baru beberapa bulan diperbaiki di Gondangrejo. Aktivitas penambangan galian C diduga kuat menjadi biang keladi kerusakan jalan di wilayah tersebut.
"Perlu ada komitmen berupa MoU dari penambang untuk mau memperbaiki jalan yang rusak akibat dari penambangan," kata dia.