Di antara mereka yang masih bertahan di STP yakni Gampang Sarwono, Direktur Pelayanan dan Pengembangan STP. Raut wajahnya yang sedikit kusut mengisyaratkan kelelahannya setelah standby sepanjang hari di STP. Namun dikarenakan masih harus menunggu kedatangan tamu dari Bank Indonesia (BI), laki-laki berkacamata itu harus sedikit bersabar menunda kepulangannya.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Saat Esposin, secara perlahan Gampang mengisahkan kekecewaan hatinya lantaran mobil Esemka karya siswa SMK Solo dinyatakan tidak lolos uji emisi. Kerja keras dan semangat anak-anak SMK harus pupus setelah selama satu bulan lebih dimanjakan dengan apresiasi positif masyarakat terhadap karya mereka. Kendati demikian Gampang tidak mau menyerah. Selaras dengan pernyataan Wawali Solo, FX Hadi Rudyatmo, dia berjanji Esemka siap uji ulang emisi waktu dekat ini.
Tapi tentunya setelah dilakukan sejumlah pembenahan terhadap sistem pembakaran bahan bakar. Saking geramnya dengan kegagalan Esemka, Gampang berencana segera mengumpulkan para teknisi andal STP untuk memeriksa kekurangan sistem pembakaran mobil Esemka. “Kecewa pasti. Tapi jangan patah semangat. Kenyataannya ada masalah pada pembakaran bahan bakar. Bahan bakar yang tidak terbakar melebihi batas. Kami segera periksa, target secepatnya selesai,” katanya.
Ungkapan kekecewaan juga datang dari Koordinator Tim Teaching Factory STP, Sarmanto. Dia khawatir ada faktor politis kepentingan kelompok tertentu di balik gagalnya Esemka dalam uji emisi. Dia merujuk matinya proyek mobil nasional (Mobnas) sebelumnya sebagai referensi. Salah satu dampak negatif yang paling dikhawatirkannya dari tidak lolosnya Esemka dalam uji emisi yakni ambruknya semangat dan kepercayaan diri para pelajar SMK.
Menyikapi kemungkinan terjadinya hal itu dia meyakinkan para siswa bahwa dunia ilmu pengetahuan dan teknologi memang tidak secepat membalikkan tangan. Legalitas dan pengakuan terhadap sebuah produk membutuhkan proses panjang, tahap demi tahap. “Dalam proses ini sangat penting untuk melewati fase demi fase denga baik. Jalan kita masih panjang, tidak boleh patah semangat,” nasihatnya singkat.
(Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)