Esposin, KLATEN -- Puluhan kijing makam di tempat permakaman umum (TPU) Sasono Palereman wilayah RW 002, Dukuh Jetis, Desa Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Klaten, dicat warna-warni hingga terlihat ngejreng.
Hal itu memang sengaja dilakukan warga untuk menyambut tradisi sadranan pada bulan Ruwah atau Syakban. Tak hanya bersih-bersih makam dan doa bersama, warga mengecat kijing makam di TPUitu jadi warna-warni. Pengecatan dilakukan pada Selasa (7/3/2023).
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Kompleks makam jadi terlihat ngejreng dengan kijing berwarna-warni dari warna merah, biru, hijau, dan kuning. Hampir semua kijing di makam tersebut dicat. Hanya beberapa yang tak dicat lantaran menggunakan bahan keramik berwarna dan bersih.
Pengecatan kijing makam jadi warna-warni itu dilakukan warga sehari menjelang tradisi sadranan di Bakungan, Klaten, yang rutin digelar saban 15 Ruwah yang tahun ini jatuh pada Rabu (8/3/2023). Tradisi sadranan digelar warga di pendapa makam setempat dengan doa bersama pada Rabu siang.
Kaur Perencanaan Desa Bakungan, Samiyono, mengatakan pengecatan kijing di TPU itu sudah dilakukan kali kedua ini. Pengecatan kali pertama dilakukan sekitar dua tahun lalu menjelang tradisi sadranan.
Lantaran warna cat mulai kusam dan berjamur, warga membersihkan dan mengecat lagi kijing di TPU tersebut tahun ini. “Di TPU ini ada 60-an kijing. Tidak ada pemilihan warna khusus. Yang penting menjadi bersih dan cerah, biar terlihat ngejreng,” kata Samiyono saat ditemui Esposin di TPU Sasono Palereman, Rabu siang.
Pengecatan Butuh Setengah Hari
Untuk mengecat puluhan kijing makam di Bakungan, Klaten, jadi warna-warni itu, Samiyono mengatakan butuh satu kaleng cat ukuran 5 kg dan 12 kaleng cat ukuran 1 kg dengan berbagai macam warna. Pengecatan dilakukan warga dengan gotong royong dan menggunakan dana swadaya.Pengecatan hanya berlangsung selama setengah hari hingga kompleks makam itu bersih lagi dan kembali cerah dengan warna-warni cat pada kijing hingga tembok pagar makam. Pengecatan sudah mendapatkan persetujuan dari para ahli waris.
“Tujuan pengecatan untuk kebersihan dan menghilangkan kesan seram yang identik dengan makam,” jelas Samiyono. Samiyono menjelaskan di Bakungan ada tiga TPU. Namun, hanya kijing makam di TPU Sasono Palereman, Bakungan, Klaten, yang dicat warna-warni.
Salah satu warga Dukuh Jetis, Tarno, 65, menjelaskan warga secara rutin merawat TPU Sasono Palereman. Sebelumnya, banyak cungkup di antara kijing. Lantaran menyulitkan warga untuk berjalan ketika ada pemakaman orang meninggal dunia, cungkup-cungkup di TPU itu mulai dibongkar.
Upaya merawat makam secara rutin dilakukan warga terutama menjelang tradisi sadranan dengan gotong-royong kebersihan. Hingga dua tahun lalu ada kegiatan pengecatan kijing.
“Dengan cat warna-warni ini menunjukkan kerukunan. Ahli waris semua tidak masalah dilakukan pengecatan. Kebetulan ahli waris semua orang sini. Ketika ada warga di sini yang meninggal dunia, ya dimakamkannya di TPU ini,” kata Tarno.