Wonogiri (Espos)--Rumah-rumah di Lingkungan Sukorejo, Giritirto dan Lingkungan Kerdukepik, giripurwo, Wonogiri dikenal menjadi ‘langganan’ genangan saat air Sungai Bengawan Solo (SBS) mendapat gelontoran air dari Waduk Gajah Mungkur (WGM). Perhatian pejabat di daerah bencana dibanding tahun 2007 dengan bencana akhir Maret tahun ini, jauh berbeda.
Warga pun meminta Pemkab melakukan pengerukan tanah di sepanjang aliran SBS, karena tinggi sungai telah sama rata dengan tinggi tanah tempat warga membangun rumah. Langkah pengerukan itu dinilai solusi permanen yang bisa membebaskan lokasi genangan di wilayah tersebut. Pernyataan itu disampaikan Lurah Giritirto, Sukimin kepada Esposin, Kamis (1/1).
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Dia mengatakan bantuan makanan telah dikirim ke lokasi kejadian. Dia juga meminta, warga sekitar meningkatkan kewaspadaan, jika sewaktu-waktu volume air buangan WGM ditambah.
“Kami berharap, warga sekitar juga menjaga keamanan lingkungan, jangan sampai situasi saat ini ada orang yang mencari kesempatan dalam kesempitan, menjarah atau lainnya.”
Sukimin juga meminta masyarakat di sepanjang aliran SBS ikut menjaga sedimentasi sungai dengan pola menanam pohon pelindung yang tidak memudahkan tanah larut ke dasar sungai. Sedangkan, tokoh pemuda Sukorejo, Hengki mengatakan, program kali bersih telah dilontarkan pada Pemkab, namun hingga sekarang belum ada realisasi. tus