Esposin, SOLO--Kecamatan Pasar Kliwon masih menjadi kecamatan dengan kepadatan penduduk terpadat di Kota Solo. Mengutip laporan Kota Surakarta dalam Angka 2024 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo pada Rabu (28/2/2024) di laman surakartakota.bps.go.id, kepadatan penduduk di Pasar Kliwon mencapai 16.337,30 jiwa per km persegi.
Kepadatan penduduk dihitung dari jumlah penduduk per satuan luas wilayah, dalam hal ini per km persegi. Artinya, dengan luas wilayah 4,88 km persegi dan dihuni oleh 79.726 jiwa penduduk, Pasar Kliwon dihuni oleh 16.337,30 jiwa penduduk per km persegi.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Pasar Kliwon juga mengalami kenaikan jumlah penduduk yang mengakibatkan kenaikan angka kepadatan penduduk dari tahun sebelumnya. Pada 2023, jumlah penduduk Pasar Kliwon 79.461 jiwa dengan kepadatan penduduk 16.282,99 jiwa per km persegi.
Warga Kelurahan Baluwarti, Pasar Kliwon, Lilik, 23, saat ditemui Esposin, Rabu (6/3/2024), bercerita kepadatan penduduk di wilayah sekitarnya berdampak pada kemacetan lalu lintas.
Lilik mengaku kala bersekolah di SMKN 5 Solo pada 2016 hingga 2019, ia hanya membutuhkan waktu perjalanan sekitar 10 menit dari rumahnya di Langensari menuju sekolah. Sementara, saat ini melalui rute yang sama, menurut dia, membutuhkan waktu sekitar 20 menit perjalanan.
“Dampaknya mungkin di kemacetan, terutama di Supit Urang. Dari dulu memang sudah macet, tapi sekarang padatnya beda dengan waktu sekolah dulu,” kata dia saat ditemui Esposin di Langensari.
Ia juga menambahkan kepadatan penduduk menggerus lahan kosong yang sebetulnya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Saat ini, kata dia, sulit mencari lahan parkir.
Misalnya saat tetangga mengadakan hajatan, tamu-tamu yang datang memarkirkan kendaraannya secara sembarangan sehingga menimbulkan kemacetan.
Sementara itu, Camat Pasar Kliwon, Ahmad Khoironi, menjelaskan kepadatan penduduk di Pasar Kliwon terjadi karena wilayah tersebut merupakan pusat dari berbagai kegiatan di Kota Solo.
Ia menjabarkan mulai dari kegiatan pemerintahan di area Balai Kota, kegiatan bisnis seperti Beteng Trade Center (BTC), Pusat Grosir Solo (PGS), Pasar Klewer dan sebagainya, serta wisata budaya dan religi, bertempat di Kecamatan Pasar Kliwon.
“Menjadi kecamatan terpadat mungkin saja karena segala kegiatan ada di kami [Kecamatan Pasar Kliwon]. Seperti laron, dia akan berkumpul di pusat cahaya, begitu pun masyarakat di Solo,” kata dia saat ditemui Esposin, Rabu (6/3/2024).
Lelaki akrab disapa Ronni ini juga tidak menampik adanya masalah yang timbul akibat kepadatan penduduk dan pihaknya akan terus mengupayakan penataan guna menghadapi kepadatan penduduk di wilayahnya.
Salah satu yang tengah diupayakan oleh Pemerintah Kecamatan Pasar Kliwon adalah penataan dan pembentukan paguyuban pedagang kaki lima (PKL) yang ada di wilayah tersebut.
Selain itu, Pemerintah Kecamatan Pasar Kliwon berencana membangun ruang bermain yang ramah anak dengan memanfaatkan bangunan bekas sekolah yang sudah tidak terpakai.
“Untuk skema lebih lanjut, termasuk tempat-tempat yang akan dibangun, kita masih menunggu keputusan atasan,” imbuh dia.