Esposin, WONOGIRI – Wajah Kabupaten Wonogiri yang terkenal kering dan gersang saat musim kemarau sama sekali tak tampak di Kecamatan Bulukerto yang disebut-sebut sebagai jantung pertanian Wonogiri.
Aktivitas pertanian terus menggeliat sepanjang tahun. Berbagai produk hasil pertanian pun melimpah. Sebagian produk pertanian seperti empon-empon bahkan sudah berhasil menembus pasar ekspor ke China dan Eropa.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Sinar matahari hampir lurus di atas kepala saat para petani di Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, memanen ubi madu di ladang, Minggu (28/7/2024). Dengan sangat hati-hati, mereka mencabut ubi-ubi yang ditanam berjajar di tanah. Hal itu agar ubi yang dipanen tetap utuh dan tidak rusak. Ubi madu rentan rusak karena kulitnya tipis.
Anak-anak petani pun tak kalah semangat membantu memanen. Oleh orang tua, mereka tak diizinkan mencabut ubi dari tanah karena khawatir ubi madu yang mereka panen rusak sehingga harga jualnya turun.
Ubi berwarna kuning kecoklatan itu segera dimasukkan ke keranjang-keranjang setelah dipanen untuk selanjutnya dijual ke pengepul yang berani membayar paling tinggi. Tak jauh dari situ, petani lain tengah memanen padi.
”Ini panenan ubi madu pertama tahun ini, baru beberapa kuintal saja. Belum terlalu banyak. Setelah ini dibawa ke pengepul,” kata Samini saat berbincang dengan Esposin.
Ubi madu merupakan salah satu produk pertanian unggulan Kecamatan Bulukerto. Produk pertanian ini justru banyak ditanam petani di Kecamatan Bulukerto saat kemarau.
Mereka menanam ubi madu setelah memanen padi di lahan yang sama. Sepanjang tahun, hampir tidak ada lahan menganggur di wilayah ini. Tanah subur dan air melimpah menjadi kuncinya.
Maka tidak mengherankan, banyak produk pertanian yang dihasilkan di kecamatan seluas 41,23 km2 ini. Dengan ketinggian sekitar 600-1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl), wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Magetan, Jawa Timur, itu menjadi penghasil terbanyak sejumlah produk pertanian.
Terutama untuk jenis pertanian empon-empon atau biofarmaka. Sayuran seperti kubis, wortel, sawi, buncis, dan lainnya pun mudah ditemui di ladang-ladang warga Bulukerto. Tak jarang petani menjual langsung hasil pertanian mereka ke konsumen.
Sayuran Melimpah
Namun banyak pula yang menjualnya ke pengepul atau tengkulak. Untuk produk pertanian hortikultura dari Bulukerto, biasanya langsung di jual di pasar-pasar lokal seperti Pasar Purwantoro, Kismantoro, atau Slogohimo.Salah satu pengepul sayur di Bulukerto, Tukino, mengaku mengepul sayur-sayuran mulai dari kubis, terung, kacang panjang, cabai hingga tomat dari petani-petani di Kecamatan Bulukerto. Dua kali dalam sepasasaran (lima hari) dia menjual sayuran itu di Pasar Kecamatan Kismantoro pada dini hari.
”Paling-paling saya jual 1,5 kuintal sayuran. Semua sayuran saya ambil dari petani sekitar sini saja [Bulukerto]. Di sini gampang kalau mau cari sayuran,” ujar Tukino.
Tak sulit pula menemukan empon-empon di kecamatan berpenduduk 35.664 orang ini. Produk pertanian biofarmaka itu banyak dijemur di halaman rumah-rumah warga. Informasi yang dihimpun Esposin, empon-empon dari Kecamatan Bulukerto sudah menembus pasar ekspor seperti China, Taiwan, dan sejumlah negara di Eropa.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonogiri mencatat pada 2023, ada 6.144 rumah tangga usaha pertanian di wilayah yang berada di lereng selatan Gunung Lawu ini. Kecamatan itu mampu memproduksi jahe sebanyak 1.420 ton/tahun dan kunyit 1.319 ton/tahun pada 2022. Jumlah itu merupakan yang paling banyak di Kabupaten Wonogiri.
Produk pertanian hortikultura dengan hasil panen banyak antara lain wortel (120 ton/tahun), kubis (164 ton/tahun), bawang merah (158 ton/tahun), dan terung (90 ton/tahun).
Selain pertanian, kecamatan yang terbagi menjadi 10 desa/kelurahan itu juga menjadi salah satu wilayah penyumbang populasi sapi terbanyak di Kabupaten Wonogiri. Pada 2022, Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri mencatat ada 9.980 ekor sapi di kecamatan tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, mengatakan Kecamatan Bulukerto menjadi jantung pertanian di Kabupaten Wonogiri. Wilayah ini banyak menyumbang produk-produk pertanian yang dijual di pasar lokal dan luar daerah.
”Produk hortikulturanya banyak. Jadi salah satu pemasok sayuran dan pangan terbanyak di Kabupaten Wonogiri. Potensi pertaniannya luar biasa besar,” kata Baroto saat dihubungi Esposin, Senin (29/7/2024).