Solo (Esposin)--Isu mengenai mahalnya biaya pembuatan kartu tanda penduduk elektrik (e-KTP) apabila tidak diurus sesuai jadwal yang telah ditentukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) mulai marak di kalangan masyarakat.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Akibatnya, warga merasa resah dengan isu tersebut. Agar tak makin membingungkan, warga meminta Pemkot dalam hal ini Dispendukcapil segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Salah seorang warga RT 07/RW XIX Semanggi, Sahid menilai program e-KTP terlalu terburu-buru.
“Menurut informasi yang saya dapat, program e-KTP untuk 400.000-an lebih warga Solo hanya dilaksanakan selama empat bulan. Itu yang membuat saya bingung karena bagi saya rencana itu jelas tidak logis,” ujar Sahid ketika dijumpai Esposin, Sabtu (7/5/2011).
(aps)