Esposin, KLATEN -- Selama 1,5 bulan terakhir, tiga desa di Kecamatan Karanganom mendapatkan pendampingan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Pendampingan itu dalam upaya untuk mengembangkan kesenian di tiga desa yakni Soropaten, Gempol, dan Padas, tersebut agar tetap lestari.
ISI Yogyakarta mengadakan pelatihan kegiatan seni tari dan karawitan serta pengembangan kreasi pada seni pahat. Pendampingan itu dilakukan melalui program pembinaan dan pengembangan wilayah seni. (P3Wilsen).
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ISI Yogyakarta, Nur Sahid, menjelaskan pendampingan itu dilakukan oleh enam mahasiswa dan dua dosen pembimbing. "Tujuannya untuk ikut membina dan mengembangkan kesenian di wilayah itu. Mungkin keseniannya sudah ada. Tetapi tidak berkembang dengan baik. Oleh karena itu kami bina biar tumbuh dan berkembang," kata Nur saat ditemui wartawan di sela kegiatan penarikan mahasiswa ISI dari P3wilsen di Bangsal Makam Sidomulyo, Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Minggu (22/11/2020).
Bertemu Polisi, Peserta Konvoi Motor Berknalpot Cemplong di Kebonarum Klaten Kocar-Kacir
Camat Karanganom, Slamet Samodra Karyadi, mengatakan kegiatan penarikan mahasiswa IDI Yogyakarta yang sudah merampungkan kegiatan P3wilsen di Karanganom dipusatkan di Soropaten. "Kami fokuskan di Soropaten karena menjadi salah satu ikon budaya di Karanganom. Di Soropaten ini masyarakat dan pemerintah desa mampu menangkap peluang menjadi objek wisata memanfaatkan potensi yang ada," urai dia.
Kesenian Karanganom
Slamet menuturkan dari P3wilsen, ISI Yogyakarta membuka kerja sama lebih luas mengembangkan kesenian di wilayah Karanganom. "Ini memberi semangat kami untuk lebih mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya di Karanganom," kata Slamet.Wah...Ada Bunga Bangkai Tumbuh Mekar di Klaten
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Soropaten, Sri Nugroho, menuturkan selama ini upaya pelestarian seni dan budaya dilakukan melalui pokdarwis serta sanggar seni di Dukuh Pandanan. "Ke depan akan kami padukan antara seni dan budaya dengan wisata di sini. Harapannya bisa menumbuhkan inovasi-inovasi sehingga bisa untuk pemberdayaan masyarakat sekaligus mengangkat potensi yang ada," tutur dia.