Esposin, KLATEN — Rumah mendiang pelawak Wahyu Sardono alias Dono Warkop DKI di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, kosong selama puluhan tahun. Meski demikian, kondisi rumah itu masih terawat, bahkan isi di dalam rumah Dono masih lengkap.
Selama ini, rumah yang berlokasi di RT 002/RW 011, Dukuh Kragan, Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Klaten itu dirawat oleh Siti, 52, dan suaminya. Ditemui Esposin, di rumah Dono Warkop, Sabtu (6/11/2021), Siti dan suaminya mengaku tidak pernah sekalipun masuk ke dalam untuk melihat isi rumah tersebut. Padahal di dalam rumah tersebut, kata dia, masih terdapat berbagai perabot rumah tangga.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
“Kami enggak berani masuk ke dalam rumah. Yang kami bersihkan hanya bagian luar [teras]," katanya.
Baca juga: Rumah Dono Warkop di Klaten Kosong Puluhan Tahun, Angker Gak Ya?
Siti menambahkan, dulu teras rumah tersebut dimanfaatkan untuk membuka angkringan. Namun, kini justru disulap menjadi kedai susu segar oleh anaknya.
"Dulu, teras rumah sempat digunakan angkringan oleh adik saya, Tokrik. Sekarang digunakan untuk usaha susu segar oleh anak saya,” sambung dia.
Sampai saat ini, rumah kosong peninggalan Dono Warkop itu masih sering didatangi warga maupun wisatawan yang melintas di Delanggu. Jika dilihat dari bangunannya, rumah itu jauh dari kesan mewah, malah justru sangat sederhana.
Baca juga: Penampakan Rumah Dono di Klaten: Atap Keropos, Teras Jadi Kedai Susu
Bangunan rumahnya terbuat dari kayu. Atapnya genting tanah yang sudah berwarna coklat kehitaman menandakan usianya yang sudah tua dan dilengkapi dengan seng di bagian teras. Bagian atap rumah model lama itu pun sudah mulai keropos.
Sebagai informasi, Dono Warkop lahir di Delanggu pada 30 September 1951. Ia meninggal pada 30 Desember 2001 silam karena penyakit kanker paru-paru. Ia meninggalkan tiga anak, masing-masing bernama Andika Aria Sena, Damar Canggih Wicaksono, dan Satria Sarwo Trengginas.