Esposin, WONOGIRI--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri optimis dengan terus meningkatnya realisasi investasi dalam beberapa tahun terakhir akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) ke depannya. Pemkab pun saat ini sedang mengkaji pembenahan regulasi retribusi guna mendongkrak PAD.
Sekda Wonogiri, Suharno, mengatakan belum berpengaruhnya nilai investasi dengan peningkatan PAD disebabkan karena investor yang masuk sifatnya masih baru. "Perlu waktu untuk melihat peningkatan hasil yang optimal. Keberadaan industri-industri di Wonogiri tentu akan menumbuhkan usaha-usaha lain seperti restoran, perdagangan, hotel maupun jenis usaha lainnya," kata dia saat dihubungi Esposin, Jumat (7/8/2015). Diharapkan dampak dari keberadaan pabrik-pabrik itulah yang akan membantu meningkatkan PAD.
Menurutnya selama ini PAD di Wonogiri disokong dari beberapa sumber, salah satunya adalah retribusi daerah. Beberapa jenis retribusi yang terbukti mampu menyumbang PAD adalah retribusi pelayanan kesehatan, retribusi pelayanan persampahan, retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, retribusi pelayanan pasar dan sebagainya. "Kami akan tata kembali regulasinya, sehingga 2016 nanti retribusi yang masuk lebih optimal. Sebab peningkatan PAD itu tak lepas dari regulasi," kata dia.
Berdasarkan data dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Wonogiri, realisasi untuk retribusi pelayanan kesehatan pada 2014 mencapai Rp13.327.799.325 dari target Rp14.098.673.000. Untuk realiasi retribusi pelayanan persampahan 2014 mencapai Rp346.899.900 dari target Rp332.000.000. Untuk realisasi retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum 2014 mencapai Rp256.780.000 dari target Rp255.000.000.