Esposin, SRAGEN--Camat Mondokan, Sragen, Agus Endarto, meninggal dunia setelah dirawat di RSI Amal Sehat Sragen, Jumat (9/8/2024) pukul 01.00 WIB.
Sebelumnya, Agus menghadiri pengajian akbar Bani Sastro Bersholawat di Dukuh Cranggang, Desa Gemantar, Mondokan, Sragen, pada Kamis (8/8/2024) malam.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Sekretaris Kecamatan Mondokan, Sragen, Budiyanto, saat dihubungi Esposin, Jumat, mengungkapkan almarhum pada Kamis pagi terlihat masih sehat-sehat saja dan tidak ada keluhan apa pun.
Dia melanjutkan pada malam harinya almarhum memghadiri pengajian akbar di Dukuh Cranggang, Desa Gemantar, Mondokan. Saat di pengajian itu, jelas dia, Camat Mondokan masih sempat memberikan sambutan dan terlihat sehat.
"Kemudian pada pukul 00.00 WIB, almarhum pulang. Sesampai di rumah mengeluhkan kurang enak badan dan dikeroki istrinya. Kemudian, almarhum dibawa ke RSI Amal Sehat Sragen. Setelah perawatan dan pukul 01.00 WIB, almarhum meninggal dunia. Jadi meninggalnya mendadak," ujarnya.
Budiyanto mengungkapkan jenazah akan dimakamkan di Sasanalaya Gembong, Saradan, Karangmalang, Sragen, pada pukul 14.00 WIB. Dia mengatakan jenazah disemayamkan di rumah duka atau kediamannya di Kampung Kalibening, RT 027/RW 010, Kelurahan Kroyo, Karangmalang, Sragen.
Agus Endarto meninggalkan seorang istri Nur Wulan Sarworini yang juga pegawai negeri sipil (PNS) di Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Sragen dan dua orang anak.
Semasa hidupnya, Agus Endarto aktif dalam kegiatan komunitas pemerhati sejarah dan budaya Sragen. Ia pernah menginisiasi berdirinya Yayasan Sedhulur Jagad Sukowati (Sejati) dan bergabung dalam Pusat Studi Sukowati (Pastika).
Ia mendukung dan mendorong desa-desa di Sragen mengetahui identitasnya supaya menjadi desa wisata.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyatakan merasa kehilangan camat terbaik di Sragen.Menurutnya, Agus ditugaskan di Mondokan untuk mendorong desa-desa di Mondokan supaya lebih maju.