Esposin, KARANGANYAR — Masjid Darul Muttaqin yang berlokasi di Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar disebut sebagai masjid tiban. Masjid yang letaknya di Dusun Pulosari, Desa Kaliboto, ini diyakini sebagai masjid tertua di Karanganyar.
Masjid ini berjarak sekitar 9 km dari pusat Kota Karanganyar di sisi utara. Salah satu tokoh masyarakat, Joko Purnomo menuturkan bahwa Masjid Tiban adalah peninggalan Waliyullah Eyang Abdullah Fattah atau biasa panggil Mbah Dullah.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Joko menambahkan, masjid tiban itu adalah yang tertua di Karanganyar. Sebab, nenek moyang serta masyarakat setempat tidak mengetahui persis kapan berdirinya masjid tersebut.
Baca juga: Masjid Tertua di Karanganyar Disebut Mirip Masjid Agung Demak
Kemungkinan masjid itu usianya setara dengan Masjid Agung Demak. Bentuk bangunannya pun mirip, yaitu terdapat mahkota, mimbar, dan tiang tengah di dalamnya.
“Kemungkinan [masjid] ini usianya sejajar dengan Masjid Agung Demak. Sebab jika dilihat dari bentuk mahkota, mimbar serta tiang tengah yang ada di dalamnya, menyerupai sekali dengan Masjid Agung Demak. Tapi, sebagian mahkotanya sudah rusak karena termakan usia,” beber dia menceritakan masjid tertua di Karanganyar ini, sebagaimana dilansir NU Online pada 2015 silam.
Warga lainnya, Soeparman, menyebutkan masjid ini sudah ada setelah era Kerajaan Majapahit dan sebelum era Kerajaan Demak.
“Tidak ada yang mengetahi kapan masjid ini berdiri. Tapi informasi dari para kiai, masjid ini katanya berdiri setelah era Majapahit dan sebelum era Kerajaan Demak,” jelas Soeparman kepada Esposin, Sabtu (26/5/2018).
Baca juga: Polemik Masjid Agung Karanganyar: Molor, Protes Vendor, Hingga OTT KPK
Pada bagian belakang masjid terdapat beberapa makam tua. Salah satunya makam Eyang Abdullah Fattah yang sering diziarahi jemaah. “Khususnya tiap malam Jumat legi dan malam Jumat kliwon, masjid tersebut banyak sekali pengunjungnya [untuk ziarah],” tambah Joko.
Sampai saat ini, masjid tertua di Karanganyar itu masih terjaga keasliannya. Takmir masjid merenovasi masjid dengan menambahkan beberapa bangunan tambahan, seperti kanopi, pagar bernuansa kerajaan di depan masjid, dan beberapa bagian lainnya.