Esposin, KLATEN -- Sejumlah warga Kabupaten Klaten ramai-ramai membudidayakan maggot atau larva dari black soldier fly (BSF) sejak pertengahan 2020 hingga kini.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Sekretaris Forum Komunikasi Maggot Klaten (FKMK), Ahmad Mujahid, mengatakan komunitas budidaya maggot berada di beberapa kecamatan yakni Kecamatan Tulung, Polanharjo, Ceper, Karanganom, Delanggu, Jatinom, Klaten Tengah, Klaten Selatan, Kecamatan Klaten Utara.
“Prinsipnya, budidaya maggot sudah luas di Klaten. Di setiap kecamatan sudah ada 1-2 pembudi daya maggot. Termasuk yang perorangan,” kata Ahmad Mujahid, kepada Esposin, Sabtu (18/9/2021).
Baca juga: Budidaya Maggot Marak di Klaten Setahun Terakhir, Ini Kendala yang Sering Muncul
Dia menambahkan keberadaan pembudidaya maggot berkontribusi dalam menangani masalah sampah organik. Soalnya, maggot dapat mengurai sampah dengan cepat.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (DLHK) Klaten, Dwi Maryono, mengatakan pembudidaya maggot, baik perseorangan dan komunitas jumlahnya berkisar 140 pembudidaya.