Esposin, KARANGANYAR — Kawasan wisata Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar diguyur hujan es pada Senin (21/2/2022) sore. Meski berlangsung singkat, sekitar tiga menit, hujan es tersebut sempat menimbulkan kehebohan warga karena suara tumbukan es yang dihasilkan.
"Bunyinya pletok-pletok. Saya keluar rumah dan sempat memfoto dan menjadikan status wa [whatsapp] ternyata hujan es," kata Riyanto, salah seorag warga Desa Kemuning kepada Esposin.
Lantas, kenapa ada hujan es di negara tropis dan apa tanda-tandanya? Begini penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam situs resminya, bmkg.go.id, seperti dikutip Esposin, Senin.
Baca Juga: Hujan Es Guyur Kawasan Kemuning Karanganyar Sore Ini
Ada beberapa tanda-tanada atau indikasi terjadinya hujan lebat/es disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat. Indikasi itu antara lain satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
Udara panas ini diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembapan yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).
Baca Juga: Brrr! Hujan Es Sebiji Kelereng Guyur Utara Tugu Jogja
"Pepohonan di sekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat. Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri," tulis BMKG.
Tanda beriktunya adalah biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba. Apabila hujannya dimulai dengan gerimis maka kejadian angin kencang berada jauh dari tempat kita.
Baca Juga: Fenomena Unik di Gunung Slamet: Hujan Es di Puncak