Esposin, SRAGEN — Jalan rusak masih menjadi permasalahan yang menjadi pekerjaan rumah Pemkab Sragen untuk diselesaikan. Sekitar 19% dari total panjang jalan di Kabupaten Sragen yang mencapai 1.020,25 Km yang terbagi dalam 590 ruas, kondisinya rusak. Mulai dari skala ringan hingga berat.
Beberapa ruas jalan yang rusak itu di antaranya jalan Karangudi-Made tepatnya dari Desa Gabus ke Desa Karangudi, Kecamatan Ngrampal, Sragen. Skala kerusakannya parah dan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Berdasarkan pantauan Esposin, akhir tahun 2021 lalu, kondisi jalan rusak terpantau di sejumlah titik. Ada lubang yang tertutup genangan air meski seharian tidak turun hujan. Sejumlah kendaraan roda empat maupun roda dua menghindari lubang tersebut.
Baca Juga: Jalan Solo-Purwodadi di Sumberlawang Rusak Parah, Kapan Diperbaiki?
Salah satu warga setempat, Teguh, 56, menjelaskan jalan itu rusak sejak 2018. Panjang jalan yang rusak sekitar 3 km. “Pernah ada informasi rencana perbaikan namun ada Covid-19 diundur-undur sampai sekarang menjelang akhir tahun tertunda,” kata dia.
Jalan di Tanon
Ruas jalan yang rusak parah lainnya adalah jalan Gabugan-Sumberlawang di Kecamatan Tanon. Sudah lebih dari dua tahun jalan ini tak kunjung diperbaiki dan telah mengakibatkan terjadinya sejumlah kecelakaan.Berdasarkan pantauan Esposin, Jumat (3/12/2021) kondisi jalan rusak tersebar di beberapa ruas. Mulai dari di simpang empat Pasar Gabugansampai Desa Gading, Tanon. Kendaraan yang melintas terpaksa melaju pelan dari arah timur maupun barat.
Kerusakan jalan itu berupa banyaknya lubang dengan kedalaman kira-kira 5 cm. Sejumlah ruas jalan juga tampak digenangi air hujan sehingga bisa mengagetkan pengguna jalan yang tidak biasa melintasi jalan tersebut.
Baca Juga: Setelah Tarik Ulur, Jalan Warung Ayu-Kragilan Sragen Akhirnya Dibangun
Warga Desa Bonagung, Gino, 66, menyebut jalan itu rusak sejak 15 tahun terakhir. Jalan itu vital bagi warga setempat karena merupakan jalan utama dari Desa Kalikobok menuju Gading sebelum beralih ke Jl. Gabugan-Sumberlawang.
“Warga sudah usul kepada kepala desa. Katanya saya Yuni [Kusdinar Untung Yuni Sukowati] jadi Bupati akan dibangun, tapi teka seprene gak dibangun padahal Yuni udah dua kali menjabat bupati,” paparnya saat diwawancarai akhir Desember lalu.
Baca Juga: Ini Sejumlah Ruas Jalan yang akan Diperbaiki DPUPR Sragen
Sementara itu, DPUPR Sragen tahun 2022 ini mengalokasikan Rp37,836 miliar untuk pembangunan/perbaikan jalan dan jembatan. Ada 11 ruas jalan yang akan dibangun dan dua jembatan yang akan dilebarkan tahun ini.Ruas jalan tersebut di antaranya jalan Gambiran-Saradan, jalan Kedungpit-Sapen, Jl. Kapten Tendean, jalan Dung Nolo-Gringging, dan jalan Wonotolo-Srimulyo. Kemudian jalan Pilangsari-Peloksepur, jalan Made-Karangudi, jalan Winong-Jambean, jalan Ngebung-Manyarejo, jalan Kauman-Cungul, dan jalan Brambang-Wonorejo. Sementara jembatan yang akan dibangun adalah Jembatan Ketro dan Jembatan Jati.
“Jalan dari Made di Gabus Ngrampal hingga ke Karangudi yang nantinya tembus ke Kedungupit akan dibangun dengan dana alokasi khusus (DAK) reguler senilai Rp1,9 miliar. Pembangunan jalan lainnya dilakukan berdasarkan skala prioritas,” ujar Kabid Bina Marga DPUPR Sragen, Albert Pramono Soesanto, Kamis (6/1/2022).