Esposin, SOLO -- Akses untuk kendaraan roda empat menuju kawasan bisnis Coyudan dari persimpangan Jl. dr. Radjiman-Jl. Yos Sudarso dan kawasan bisnis Singosaren Jl. Gatot Subroto (Gatsu) dari perempatan Singosaren sampai perempatan Ngarsopuro dibatasi khusus untuk pengunjung dan pelaku usaha mulai Senin (10/10/2016).
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Kebijakan tersebut diterapkan untuk mendukung proyek pembangunan Koridor Gatot Subroto (Gatsu) yang didanai Rp14 miliar. Pembangunan yang menyasar penyediaan drainase, jalur pedestrian, fasilitas lampu, dan pemasangan jaringan kabel telepon dan listrik di bawah tanah itu ditarget rampung pertengahan Desember mendatang.
Kepala UPTD Perparkiran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, M. Usman, telah berkoordinasi dengan PT Yatno Sons selaku pelaksana proyek pembangunan yang terganggu dengan tingginya arus lalu lintas di wilayah itu.
“Jatuh tempo final tinggal sebentar. Saat ini progres baru 30%. Untuk mendukung pembangunan agar lancar, kami berkoordinasi dengan Bidang Lalu Lintas Dishubkominfo untuk memfilter kendaraan roda empat yang lewat kawasan itu,” terang dia saat berbincang dengan Esposin, Selasa (11/10/2016) sore.
Usman menyampaikan akses terbatas ke Singosaren dan Coyudan masih diberikan kepada pelaku usaha, karyawan, atau pengunjung yang ingin menyambangi kedua kawasan bisnis itu. “Kendaraan yang hanya ingin melintas, kami minta permaklumannya untuk tidak lewat situ dulu,” jelas dia.
Selain membatasi akses kendaraan roda empat, Usman menyebutkan penataan sudut parkir di sepanjang proyek pembangunan Koridor Gatsu juga diubah mulai Rabu (12/10/2016). “Kontraktor meminta izin mulai membongkar trotoar sisi timur pada Rabu. Kendaraan roda empat yang parkir di sana diarahkan untuk parkir paralel, tidak parkir sudut seperti biasanya,” kata dia.
Terpisah, Kepala Seksi Rekayasa Manajemen Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Ari Wibowo, belum menetapkan batas akhir pembatasan akses khusus kendaraan roda empat ke kawasan bisnis Coyudan dan Singosaren.
“Tujuannya mendukung proyek pembangunan. Sementara jalan ditutup sampai memungkinkan dilalui kendaraan secara normal. Kami tetap evaluasi nanti jika dibutuhkan kebijakan lanjutan,” papar dia.
Salah seorang pengguna jalan yang mengunjungi Singosaren Plaza, Ardiansyah, 32, mengaku awalnya cukup kebingunan dengan spanduk yang melarang mobil melintas kecuali pelaku usaha tersebut.
“Tadi berputar-putar dulu sebelum ke sini [Singosaren Plaza]. Ternyata pengunjung boleh lewat. Memang pengerjaan proyek ini mengganggu sekali, tidak cepat selesai,” keluh dia.