Esposin, BOYOLALI — Proses pengerjaan tiga proyek infrastruktur jalan di Boyolali, yakni proyek Simpang Lima, proyek Jl. Sudirman, dan Ngablak, Simo, dikebut.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU ESDM) Boyolali menargetkan ketiga paket proyek jalan itu bisa selesai sebelum intensitas hujan akhir tahun ini meningkat.
Salah satu proyek jalan yang mulai terganggu dengan dimulainya musim penghujan adalah proyek Simpang Lima. Hujan lebat pada Rabu (11/11/2015) sore menggenangi proyek Simpang Lima sisi timur.
Genangan terjadi cukup dalam hingga menyebabkan kendaraan tak bisa melintas. “Genangan terjadi selama hampir setengah jam saat hujan deras. Tingginya sampai di atas lutut orang dewasa,” kata seorang pekerja di proyek Simpang Lima, Nanang.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPU ESDM, Sunyoto, mengakui kondisi ini. Banjir yang sempat terjadi di Simpang Lima Rabu sore disebabkan karena air dari saluran air yang ada di Jl. Merbabu meluap. Kebetulan, posisi jalur di Simpang Lima sisi timur lebih rendah dari sisi barat serta Jl. Merbabu.
“Ada drainase di Jl.Merbabu yang tertutup sampah. Akhirnya airnya meluap turun sampai Simpang Lima. Untuk ke depannya sudah kami antisipasi, satu pintu pembuangan air di Simpang Lima sisi timur kami perbesar,” kata Sunyoto, Jumat (13/11/2015).
Progres pembangunan jalan Simpang Lima saat ini sudah hampir mencapai 90%. Kontraktor dari PT Armada Hada Graha tinggal membangun jalur pedestrian atau jalur bagi pejalan kaki.
Sementara itu, proyek jalan lainnya yakni Jl. Sudirman di Komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali di Kemiri Mojosongo juga terus dikebut.
“Memang proyek jalan kami di tahun ini tinggal tiga paket itu. Simpang Lima, Sudirman, dan Ngablak. Pembangunan rigid di Jl. Sudirman baru mencapai separuh. Kami kebut sampai akhir bulan ini semoga selesai. Mudah-mudahan belum mencapai puncak musim hujan,” papar Sunyoto.