Esposin, SOLO -- Kota Solo mengalami inflasi hingga 0,71% pada Desember 2021 lalu. Angka itu menempatkan Solo pada posisi ketiga kabupaten/kota dengan angka inflasi tertinggi di Jateng pada bulan tersebut.
Kenaikan harga cabai rawit dan berapa komoditas lain menjadi biang kerok tingginya angka inflasi Kota Solo. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,55 pada November 2021 menjadi 107,31 pada Desember 2021.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Angka tersebut lebih tinggi jika dibanding pada bulan yang sama di tahun sebelumnya. Sementara laju inflasi secara keseluruhan pada tahun kalender Januari-Desember 2021 sebesar 2,58%.
Baca Juga: Sudah Pasti, Peletakan Batu Pertama Rel Layang Joglo Solo Sabtu Besok
Kepala BPS Solo, Totok Tavirijanto, kepada wartawan, Selasa (4/1/2022), menjelaskan Cilacap menjadi daerah dengan angka inflasi tertinggi di Jateng yakni 0,82%, diikuti Purwokerto 0,74 %, Solo 0,71%, Tegal 0,66%, Semarang 0,60 %, dan Kudus 0,50% .
Totok menyebutkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan paling tinggi yakni makanan dan minuman. Disusul perumahan, kesehatan, transportasi, jasa, rekreasi, dan pakaian.
Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan inflasi antara lain cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, bayam, minyak goreng, dan bahan bakar.
Baca Juga: Paket Beras Mbak Puan Maharani Mulai Dibagikan lewat PAC PDIP di Solo
Komoditas Turun Harga
Sebaliknya, komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi di antaranya pisang, buku tulis bergaris, jeruk, dan anggur. Berdasarkan pantauan Esposin, kenaikan harga saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) memang melonjak tajam.Harga cabai rawit pada Desember mencapai Rp90.000 per kilogram. Disusul kenaikan minyak goreng hingga Rp20.000 per liter, serta telur ayam hingga Rp30.000 per kilogram. Kenaikan tersebut terjadi sejak November.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo melakukan sidak ke beberapa sentra komoditas pangan pada saat Nataru. Dinas Perdagangan juga melakukan operasi pasar murah untuk menekan harga.
Baca Juga: Tak Muluk-Muluk, Ini Harapan Pedagang Pasar Legi Solo di Bangunan Baru
Berdasarkan hasil penelusuran TPID Solo, kenaikan harga bukan semata-mata disebabkan momen Nataru. Khususnya pada harga cabai, disebabkan turunnya produksi karena musim hujan. Sementara kenaikan harga telur ayam disebabkan pakan jagung yang juga tinggi.
Namun, harga bahan pokok berangsur turun di awal tahun ini. Berdasarkan data pengelola Pasar Legi Solo, Selasa (4/1/2022), harga cabai rawit sudah turun menjadi Rp55.000/kg. Sementara harga telur ayam menjadi Rp28.000/kg. Begitu juga dengan minyak goreng yang berkurang menjadi Rp19.000/kg.