Esposin, SOLO -- Momentum Imlek 2015 ini juga dijadikan warga Tionghoa untuk berbagi bersama. Sekretaris Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) Solo, Adjie Chandra, mengatakan sepekan sebelum berlangsung Imlek, warga yang merayakan hari besar itu menjadikannya sebagai hari berbagi. Hal ini sekaligus menandai awal kegiatan Imlek.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Adjie mengatakan calon penerima 100 paket Sembako itu sudah ditentukan sejak beberapa hari sebelum Imlek. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh warga dapat merasakan kebahagiaan saat momentum Imlek 2015.
“Pembagian barang-barang itu akan dipusatkan di Klenteng Jagalan. Pembagiannya dilakukan hari Minggu [15/2/2015] nanti, yakni setelah sembahyang di klenteng. Semua calon penerima bantuan itu akan diberi kupon terlebih dahulu. Di hari Minggu nanti, mereka yang memperoleh kupon dipersilakan menukarkan kupon di sini [seperti pakaian dan sembako]. Kegiatan seperti ini sudah menjadi tradisi. Sehingga, Imlek memang sudah dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat di Solo,” katanya, Kamis (12/2).
Ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi Wanita Agama Khonghucu Indonesia (Wakin) Solo sejak Kamis melakukan persiapan memilihi pakaian bekas dan perlengkapan lainnya.
“Selain pakaian bekas, kami juga mengumpulkan beras, gula, teh, minyak goreng, kecap, dan kebutuhan pokok lainnya. Semua barang-barang yang dikumpulkan di sini merupakan hasil donatur dari warga [Tionghoa yang merayakan Imlek]. Selanjutnya, barang-barang ini akan dibagikan kepada yang berhak menerima,” kata anggota Wakin, Purwani, 60.