Esposin, SOLO--Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ Solo melakukan translokasi atau melepasliarkan empat satwa yang lahir di kebun binatang tersebut.
Empat ekor satwa itu masing-masing dua ekor owa kalawat, satu ekor orang utan, dan satu ekor lutung budeng.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Translokasi satwa dilakukan berbarengan dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek revitalisasi TSTJ Solo pada Sabtu (13/8/2022).
Kebun binatang dianggap berhasil jika mampu melakukan translokasi satwa yang lahir di kebun binatang tersebut.
Keempat satwa itu diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Jawa Timur.
Direktur TSTJ atau Jurug Solo Zoo, Bimo Wahyu Widodo, mengatakan dua ekor owa kalawat yang dilepasliarkan masing-masing bernama Ichung dan Rama. Ichung berjenis kelamin betina yang lahir pada 21 Agustus 2017. Ichung dilahirkan dari induk betina bernama Cemot dan induk jantan bernama Jojon. Saat ini, Ichung berusia lima tahun.
Sementara Rama berjenis kelamin jantan yang lahir pada 18 Mei 2021 atau berumur sekitar satu tahun dua bulan.
Rama dilahirkan dari induk betina bernama Cemot dan induk jantan bernama Jojon.
Baca Juga: Revitalisasi TSTJ Solo, Konsep Kebun Binatang Modern & Konservasi Satwa“Ichung dan Rama merupakan kakak beradik yang diserahkan ke BKSDA Kalimantan Tengah,” kata dia, saat berbincang dengan wartawan, Sabtu.
Bimo menyampaikan dua satwa lainnya yang dilepasliarkan, yakni satu ekor orang utan bernama Dustin dan satu ekor lutung budeng bernama Untung.
Dustin berjenis kelamin jantan yang lahir pada 26 September 2012 atau berumur sembilan tahun 11 bulan.
Dustin lahir dari indukan betina bernama Tori dan indukan jantan bernama Toni. Dustin juga dilepasliarkan di wilayah Kalimantan Tengah sebagai habitat asli orang utan.
Baca Juga: Kejar Momen Akhir Tahun, Proyek TSTJ Digeber Agar Bisa Buka 23 DesemberTerakhir, Untung yang berjenis kelamin jantan. Untung lahir pada 21 Maret 2019 atau berumur sekitar tiga tahun empat bulan. Untung lahir dari indukan betina bernama Lulu dan indukan jantan bernama Atung.
“Berbeda dengan tiga satwa lain yang dilepasliarkan ke Kalimantan Tengah. Untung diserahkan ke BKSDA Jawa Timur yang bekerja sama dengan Javan Langur Center (JLC) untuk dilepasliarkan di hutan lindung di wilayah Jawa Timur,” papar dia.
Di TSTJ Solo, saat ini ada 408 satwa yang terdiri atas 86 spesies. Tiga jenis satwa yang dilepasliarkan itu merupakan hewan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.