Esposin, KLATEN -- Arus lalu lintas di jalan raya Jogja-Solo wilayah Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan, Klaten, tersendat lantaran tergenang luapan air, Selasa (30/1/2024) malam.
Salah satu lajur jalan nasional yakni dari arah Jogja menuju Klaten di wilayah Somopuro sempat tak bisa dilintasi kendaraan lantaran genangan air cukup tinggi.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Alhasil, satu lajur jalan yang tidak tergenang sempat digunakan untuk melintas kendaraan dari kedua arah atau diberlakukan contraflow. Lokasi ruas jalan yang tergenang berdekatan dengan lokasi proyek exit tol Solo-Jogja.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, luapan air sungai mulai melebar ke ruas jalan raya sekitar pukul 17.00 WIB seiring hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Klaten.
Ketinggian air terus meningkat hingga sempat mencapai 50 sentimeter hingga 75 sentimeter. Beberapa rumah warga di dekat ruas jalan ikut tergenang luapan air sungai.
Air mulai surut sekitar pukul 20.30 WIB. Hingga pukul 22.30 WIB, air yang menggenangi jalan raya terus surut. Kedua lajur jalan pun bisa dilintasi kendaraan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Syahruna, mengatakan salah satu ruas jalan raya Jogja-Solo sempat ditutup lantaran air yang menggenangi ruas jalan mencapai ketinggian 50 sentimeter-75 sentimeter.
“Lajur jalan dari arah Jogja menuju ke Klaten di wilayah itu sempat tidak bisa dilewati kendaraan sekitar 1 jam. Mulai bisa dilintasi lagi setelah air sempat surut,” kata Syahruna saat ditemui Esposin di lokasi ruas jalan raya Solo-Jogja yang tergenang, Selasa malam.
Untuk mengurangi air yang menggenangi jalan, petugas membongkar median jalan di dua lokasi. Selain menggenangi jalan nasional, air luapan sungai juga sempat menggenangi rumah warga.
Ada belasan rumah warga yang tergenang. BPBD masih melakukan asesmen terkait rumah warga yang tergenang. Salah satu warga, Eko, 50, mengatakan air mulai masuk ke warung sekaligus rumahnya sekitar pukul 17.00 WIB.
“Saya dan istri saat itu sedang tidak di rumah, mengantar orang tua kontrol [kesehatan]. Yang ada di rumah dua anak saya dan pamannya. Anak nangis karena seragam sekolah serta buku-buku sekolah basah semua tergenang air,” ungkap Eko yang tinggal di tepi jalan raya Solo-Jogja, Desa Somopuro.
Dia menjelaskan ketinggian air di dalam rumah sekaligus warungnya sempat mencapai 50 sentimeter. Selain kasur dan pakaian hingga buku sekolah, dan televisi basah tergenang air.
Eko menuturkan seumur-umur tinggal di tempat itu, baru kali ini luapan air saluran menggenangi rumahnya. Selain hujan deras, penyebab luapan itu diduga karena ada gorong-gorong yang ditutup untuk proyek tol.
Alhasil, saluran yang ada di dekat jalan raya tak mampu menampung debit air sungai yang meningkat.