Esposin, SUKOHARJO -- Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukoharjo pada Selasa (30/1/2024) menyebabkan banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang di Kecamatan Nguter. Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut dimulai sejak pukul 17.00 WIB.
"Hujan deras yang terjadi di Desa Lawu, Kecamatan Nguter menyebabkan Jembatan Sungai Mulyoroto tersumbat material sampah sehingga menyebabkan luapan air," beber Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Rabu (31/1/2024).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Luapan air sungai juga terjadi karena posisi jembatan yang lebih rendah daripada jalan utama tepatnya di Mulyoroto RT 001/RW 007 Desa Lawu, Nguter. Saat ini kondisi banjir telah surut serta aliran sungai terpantau lancar.
Sementara di Desa Kepuh, Kecamata Nguter, sedikitnya ada 10 rumah kebanjiran, tepatnya di Dukuh Songgorunggi. Hujan dengan intensitas tinggi dan lama juga menyebabkan genangan sepanjang 100 meter di jalan Solo-Jogja di Desa Kepuh.
"Kemungkinan terjadi pendangkalan sungai dan tidak ada talut. Ketinggian rumah juga hampir sama dengan jalan serta kemungkinan ada sumbatan di gorong-gorong. Saat ini di wilayah tersebut masih ada beberapa titik genangan di jalan kampung," ujar Ariyanto.
BPBD Kabupaten Sukoharjo telah melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan relawan di lokasi yang terdampak. Pihaknya juga telah meninjau lokasi dan melakukan pendataan kerugian dari bencana di lokasi yang terdampak. Tak hanya itu ia mengklaim BPBD telah melakukan penanganan banjir dan asesmen di lokasi bencana bersama personel TNI/Polri wilayah, perangkat desa, SAR Kabupaten Sukoharjo termasuk warga sekitar.
Ariyanto meminta masyarakat waspada serta peduli terhadap lingkungan dan melaporkan apabila ada kejadian yang menonjol.
Sebelumnya luapan air akibat curah hujan yang tak tertampung di saluran irigasi juga mengancam ratusan hektare lahan persawahan di Sukoharjo. Salah satunya berada di Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Sukoharjo menyebut sedikitnya ada 125 hektare sawah di kawasan tersebut yang terancam terendam banjir. Tak hanya tahun ini persawahan yang teraliri air irigasi dari Kali Buntung itu menjadi langganan banjir tiap tahun.
Banjir yang kerap menyerang itu terjadi karena saluran irigasi di bawah Jembatan Cendini tersumbat sampah. Sampah-sampah itu terjebak di kolong jembatan yang memiliki empat penyangga, sehingga membuat air tak lancar mengalir. Bagas berpendapat, selain mengeruk sampah dan endapan di bawah jembatan, pemerintah juga harus segera merekonstruksi jembatan tersebut.
Sementara itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, sempat mengunjungi kawasan tersebut. Ia sempat berdialog dengan warga sekitar dan menjanjikan rekonstruksi jembatan tersebut akan diusahakan dikerjakan pada tahun ini.