KLATEN -- Hujan lebat yang mengguyur Klaten sejak Rabu (2/1/2013) siang, menyebabkan pemukiman warga di Dukuh Balong Wetan dan Balong Kulon, Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, terkepung air. Kondisi ini membuat akses transportasi mereka ke wilayah luar terganggu.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Seorang warga RT 003/ RW 007, Dukuh Balong Kulon, Saminugiyem, 80, ketika ditemui Esposin, Kamis (3/1/2013), mengatakan rumahnya adalah satu-satunya rumah yang sejak Sabtu (29/12/2013) lalu tergenang air cukup tinggi. Selama beberapa hari ini, ia menginap di rumah tetangganya.
“Kemarin Selasa air sudah turun. Air yang masih ada di rumah saya buang ke luar. Eh, tiba-tiba siang harinya hujan deras. Langsung saja air masuk dengan deras. Saya pun kembali ke rumah tetangga saya,” ujarnya.
Ia juga mengatakan merasa khawatir dengan aliran listrik yang masih mengalir ke jaringan kabel di rumahnya. Namun, ia mengaku menjalani hal itu dengan wajar. Pasalnya, kejadian ini bukan kali pertama dialaminya, melainkan telah belasan tahun lamanya rumah Saminugiyem kebanjiran.
Kadus II Kragilan, Mulyoto, 38, mengatakan sedikitnya terdapat 42 keluarga di Balong Kulon. Sedangkan di balong Wetan, menurutnya terdapat 62 keluarga. Kondisi yang saat ini menimpa dua dukuh tersebut, menurutnya baru awalan saja. Kalau besok ada hujan lebih deras, ia memastikan air yang menggenangi wilayah ini akan lebih banyak.
“Karena selalu gagal panen, sebagian warga beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan. Sebagian ada juga yang merantau ke Kalimantan atau daerah lain,” paparnya.